Perdana Menteri Kamboja Hun Manet, Senin, 5 Agustus 2024, meluncurkan proyek senilai USD1,7 miliar (Rp27,5 triliun), yang bertujuan untuk menghubungkan Sungai Mekong, sungai terpanjang di Asia Tenggara, menuju laut di Teluk Thailand.
Perdana Menteri Kamboja Hun Manet, Senin, 5 Agustus 2024, meluncurkan proyek senilai USD1,7 miliar (Rp27,5 triliun), yang bertujuan untuk menghubungkan Sungai Mekong, sungai terpanjang di Asia Tenggara, menuju laut di Teluk Thailand.
"Kanal Funan Techo akan membantu Kamboja memperkuat kemandirian politik dalam bidang transportasi air yang tidak akan mengganggu lingkungan dan aliran Sungai Mekong," kata Hun Manet pada upacara peletakan batu pertama seperti dikutip harian Khmer Times.
Kanal yang menghubungkan Ibu Kota Phnom Penh dengan satu-satunya pelabuhan perairan dalam Kamboja di Teluk Thailand itu dilaporkan merupakan yang pertama dari proyek sejenis di negara tersebut. Pembangunannya diperkirakan akan memakan waktu lima tahun.
Kanal yang menghubungkan Ibu Kota Phnom Penh dengan satu-satunya pelabuhan perairan dalam Kamboja di Teluk Thailand itu dilaporkan merupakan yang pertama dari proyek sejenis di negara tersebut. Pembangunannya diperkirakan akan memakan waktu lima tahun.
Kanal tersebut akan menawarkan alternatif untuk transit melalui Vietnam, yang memungkinkan Kamboja mengurangi biaya transportasi dan mengurangi ketergantungan pada pelabuhan-pelabuhan Vietnam.
Kanal tersebut akan menawarkan alternatif untuk transit melalui Vietnam, yang memungkinkan Kamboja mengurangi biaya transportasi dan mengurangi ketergantungan pada pelabuhan-pelabuhan Vietnam.

Kamboja Bangun Kanal Penghubung Sungai Mekong ke Laut Senilai Rp27,5 T

06 Agustus 2024 13:07
Jakarta: Perdana Menteri Kamboja Hun Manet, Senin, 5 Agustus 2024, meluncurkan proyek senilai USD1,7 miliar (Rp27,5 triliun), yang bertujuan untuk menghubungkan Sungai Mekong, sungai terpanjang di Asia Tenggara, menuju laut di Teluk Thailand.

"Kanal Funan Techo akan membantu Kamboja memperkuat kemandirian politik dalam bidang transportasi air yang tidak akan mengganggu lingkungan dan aliran Sungai Mekong," kata Hun Manet pada upacara peletakan batu pertama seperti dikutip harian Khmer Times.

Kanal yang menghubungkan Ibu Kota Phnom Penh dengan satu-satunya pelabuhan perairan dalam Kamboja di Teluk Thailand itu dilaporkan merupakan yang pertama dari proyek sejenis di negara tersebut. Pembangunannya diperkirakan akan memakan waktu lima tahun.

Kanal tersebut akan menawarkan alternatif untuk transit melalui Vietnam, yang memungkinkan Kamboja mengurangi biaya transportasi dan mengurangi ketergantungan pada pelabuhan-pelabuhan Vietnam.

Selain itu, ada pula rencana untuk menciptakan zona ekonomi pesisir di sepanjang rute tersebut, yang dapat menciptakan puluhan ribu lapangan kerja bagi salah satu negara di Asia Tenggara itu. AFP PHOTO/Tang Chhin Sothy/Suy Se

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


(WWD)

Internasional kamboja