Dari jumlah itu, sebanyak 111 pesawat tempur melintasi Garis Median--titik demarkasi informal di Selat Taiwan yang tidak diakui Beijing, tetapi hingga beberapa tahun terakhir sebagian besar telah dihormati--dan memasuki zona identifikasi pertahanan udara (ADIZ) Taiwan.
Meskipun tidak dapat dibandingkan secara langsung, lonjakan pesawat tempur Tiongkok pada Senin melampaui rekor harian sebelumnya pada September 2023 ketika 103 pesawat militer Tiongkok terdeteksi beroperasi di sekitar Taiwan dalam rentang waktu 24 jam.
Tiongkok menegaskan bahwa pihaknya akan menghukum Presiden Taiwan karena menolak klaim kedaulatan Beijing dan mengecam pernyataan hanya rakyat Taiwan yang berhak menentukan masa depan mereka. Latihan tersebut dilakukan selama empat hari setelah Taiwan merayakan berdirinya pemerintahannya pada hari nasional.
Presiden Taiwan Lai Ching-te mengatakan dalam pidatonya bahwa Tiongkok tidak memiliki hak untuk mewakili Taiwan dan menyatakan komitmennya untuk menolak aneksasi atau perambahan. “Ini hukuman tegas atas pemalsuan terus-menerus yang dilakukan Lai Ching-te atas omong kosong kemerdekaan Taiwan,” kata Kantor Urusan Taiwan Tiongkok, dalam suatu pernyataan.
“Militer kami pasti akan menangani ancaman dari Tiongkok dengan tepat,” kata Joseph Wu, Sekretaris Jenderal Dewan Keamanan Taiwan dalam forum di Taipei. “Mengancam negara lain dengan kekerasan melanggar semangat dasar Piagam PBB untuk menyelesaikan perselisihan melalui cara damai,” sebutnya.
Kantor Kepresidenan Taiwan juga meminta Tiongkok untuk menghentikan provokasi militer yang merusak perdamaian dan stabilitas regional serta berhenti mengancam demokrasi dan kebebasan Taiwan.
Peringatan besar
Tiongkok mengerahkan kapal induknya, Liaoning, untuk latihan tersebut. CCTV memperlihatkan satu jet tempur J-15 lepas landas dari dek kapal induk tersebut.
Juru bicara Komando Teater Timur Tentara Pembebasan Rakyat Tiongkok, Kapten Senior Li Xi, mengatakan bahwa misi latihan tersebut berhasil dan sesuai dengan rencana.
Li mengatakan angkatan laut, angkatan udara, dan korps rudal dikerahkan untuk latihan yang merupakan operasi terpadu tersebut. “Ini peringatan besar bagi mereka yang mendukung kemerdekaan Taiwan dan merupakan penanda tekad kami untuk menjaga kedaulatan nasional kami,” kata Li dalam suatu pernyataan di saluran media publik Taiwan.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Tiongkok Mao Ning mengatakan bahwa Tiongkok tidak menganggap hubungan dengan Taiwan sebagai masalah diplomatik sesuai dengan penolakannya untuk mengakui Taiwan sebagai negara berdaulat.
“Saya dapat memberitahu Anda bahwa kemerdekaan Taiwan tidak sejalan dengan perdamaian di Selat Taiwan seperti api dan air. Provokasi yang dilakukan oleh pasukan kemerdekaan Taiwan pasti akan ditanggapi dengan tindakan balasan,” kata Mao.
Sementara itu, Kementerian Pertahanan Taiwan mengatakan pihaknya mengerahkan kapal perang ke tempat-tempat yang ditentukan di lautan untuk melakukan pengawasan dan persiapan. Mereka juga
mengerahkan kelompok rudal dan radar bergerak di darat untuk melacak kapal-kapal di laut.
Mereka telah melacak 25 pesawat tempur Tiongkok dan 7 kapal perang serta 4 kapal pemerintah Tiongkok meskipun tidak disebutkan secara spesifik jenis kapal tersebut. Dok. Media Indonesia/PBSNews/Z-2
Foto: AFP PHOTO/Greg Baker Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News