Jakarta: Sedikitnya dua orang tewas dan beberapa lainnya luka-luka setelah gempa berkekuatan 7,6 skala Richter mengguncang Filipina selatan pada Sabtu, 2 Desember 2023 malam, sehingga memicu peringatan tsunami yang kemudian dicabut. Hingga Minggu, 3 Desember malam, gempa susulan dengan magnitudo 6,6 SR masih terjadi di wilayah tersebut.
Gempa dahsyat tersebut terjadi di lepas pantai Pulau Mindanao pada kedalaman 32 kilometer (20 mil) dan diikuti oleh empat gempa susulan besar dengan kekuatan melebihi 6,0 selama beberapa jam hingga Minggu, kata Survei Geologi AS.
Gempa awal tersebut memicu peringatan tsunami di seluruh wilayah Pasifik dan menyebabkan penduduk di sepanjang pantai timur Mindanao meninggalkan rumah. Petugas juga mengevakuasi pasien di rumah sakit untuk mencari tempat perlindungan yang lebih tinggi.
“Sejauh ini belum ada laporan mengenai kerusakan besar pada bangunan atau infrastruktur,” kata pejabat bencana kepada AFP, kemarin.
Seorang pria berusia 30 tahun meninggal di Kota Bislig, di Provinsi Surigao del Sur, ketika tembok di dalam rumahnya runtuh menimpa dirinya, kata pejabat bencana setempat Pacifica Pedraverde.
“Beberapa jalan di kota tersebut retak akibat gempa dan gempa susulan, tetapi kendaraan masih bisa melewatinya.
“Seorang wanita hamil juga tewas di Kota Tagum di Provinsi Davao del Norte, “ kata badan bencana nasional, tanpa memberikan rincian.
Dua orang menderita luka ringan di Kota Tandag, sekitar 100 kilometer utara Bislig, setelah mereka terkena puingpuing yang berjatuhan.
Badan Bencana Nasional mencatat total empat orang terluka, tetapi tidak jelas apakah jumlah tersebut termasuk dua orang di Tandag.
Pejabat bencana di kota madya Hinatuan, yang berjarak sekitar 21 kilometer dari pusat gempa, mengatakan mereka sedang memeriksa desa-desa untuk mengetahui adanya kerusakan dan korban jiwa. Dok. Media Indonesia
Foto: AFP PHOTO Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News