Jakarta: Tiga orang tewas ketika hujan salju lebat turun dan angin kencang melanda Yunani pada Selasa 16 Februari, waktu setempat. Badai salju lebat yang tidak pernah terjadi lagi lebih dari satu dekade itu mengganggu transportasi darat dan laut serta menghentikan vaksinasi Covid-19 di Athena.
Monumen kuno yang diselimuti salju seperti Akropolis dan perenggan dingin, yang dijuluki 'Medea' diambil dari nama penyihir Yunani mitos Argonauts, menyebabkan suhu turun. Suhu paling rendah di kota barat laut Florina mencapai minus 19 derajat celcius.
Di pulau Evia dekat Athena, dua pria lanjut usia yang menderita masalah pernapasan meninggal dunia. Dilaporkan TV negara ERT, korban meninggal dunia setelah alat bantu pernapasan tak berfungsi karena listrik padam.
Sementara di Kreta, seorang peternak berusia sekitar 60 tahun ditemukan tewas di salju di desa Kaminaki. Fenomena langka tersebut membuat pihak berwenang membatalkan semua vaksinasi virus Corona yang direncanakan dilakukan di ibu kota pada hari itu.
Pulau terbesar kedua di Yunani Evia mengalami listrik padam selama dua hari. Sejumlah pohon tumbang juga menyebabkan pemadaman listrik di beberapa bagian wilayah Athena meluas.
Fenomena langka tersebut mendorong pihak berwenang untuk membatalkan semua vaksinasi virus korona yang direncanakan di ibu kota pada hari itu.
Kondisi cuaca buruk ini juga menimbulkan kekhawatiran tentang kondisi ribuan orang yang tinggal di kamp-kamp migran di seluruh Yunani. Selama beberapa hari terakhir, badan pengungsi PBB UNHCR telah mengirim radiator ke kamp-kamp di seluruh Yunani, yang di mana puluhan ribu pencari suaka telah berjuang melawan cuaca dingin dan hujan es. AFP Photo/Antonis Nikolopoulos/Eurokinissi/Aris Messinis/Louisa Gouliamaki Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News