Jakarta: Bentrokan pecah di ibu kota Bolivia, La Paz antara polisi dan produsen daun koka dalam sengketa kontrol komersialisasi tanaman tersebut.
Beberapa petugas berseragam dan seorang jurnalis terluka, ketika ratusan petani dari Asosiasi Produsen Coca (Adepcoca), serta penentang pemerintah Presiden sayap kiri Luis Arce berbaris menuntut penutupan pasar paralel untuk pabrik, yang mereka katakan ilegal dan mendapat dukungan pemerintah.
Oktober lalu, ribuan petani daun koka menyerbu pasar koka utama negara itu di La Paz menyusul bentrokan keras dengan pasukan keamanan.
Pasar Adepcoca telah menjadi pusat perselisihan antara dua kelompok petani koka -- yang satu setia kepada pemerintah, yang lain penentang -- sejak tahun lalu. Perselisihan berpusat di sekitar siapa yang harus mengendalikan pasar.
Sekitar 90 persen dari bisnis daun koka legal Bolivia, senilai USD173 juta per tahun, melewati pasar Adepcoca, menurut angka PBB.
Kekerasan meletus tahun lalu ketika kelompok yang setia, dan didukung oleh pemerintah menggulingkan seorang tokoh oposisi untuk mengambil alih tempat tersebut.
Armin Lluta mengaku disandera selama berjam-jam dan dipukuli oleh kelompok pendukung pemerintah sebelum mereka menguasai pasar.
Pada hari Selasa, pemimpin protes Carlos Choque mengumumkan melalui pengeras suara: "Kami meminta agar pasar yang diduga menjual koka ini, yang tidak ada hubungannya dengan pasar legal Adepcoca, segera ditutup. Kami tidak akan takut jika mereka mau 'menembak' kami, kami di sini."
Pemimpin Adepcoca mengatakan mereka tidak akan mengakhiri protes mereka sampai pasar tutup. AFP PHOTO/Aizar Raldes Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News