Washington DC: Presiden Amerika Serikat (AS), Joe Biden, pada Kamis, 26 Agustus 2021, bersumpah akan memburu mereka yang bertanggung jawab atas bom bunuh diri kembar di Kabul, Afghanistan.
Biden juga meminta Kementerian Pertahanan AS yang berkantor di Pentagon untuk mengembangkan rencana serangan balik.
Biden melontarkan sumpahnya tersebut beberapa jam setelah bom bunuh diri di Kabul.
Sedikitnya 13 tentara AS dan 60 warga Afghanistan tewas dalam dua serangan bom yang mengguncang bagian luar bandara Kabul saat proses evakuasi berlangsung. Ledakan bom itu terjadi di tengah kerumunan yang berkumpul di gerbang bandara Kabul.
ISIS-Khorasan (ISIS-K) yang merupakan cabang ISIS di Afghanistan, dalam pernyataannya mengklaim bertanggung jawab atas ledakan bom itu, tapi tanpa memberikan bukti untuk mendukung klaim tersebut. ISIS-K hanya menyebut bahwa salah satu pengebom bunuh dirinya menargetkan 'para penerjemah dan kolaborator dengan tentara Amerika'.
"Kami akan merespons dengan kekuatan dan ketepatan pada waktu yang kami tentukan, di tempat yang kami pilih sesuai dengan cara kami," tegas Biden, tanpa menjelaskan secara spesifik soal rencana serangan itu.
"Teroris ISIS ini tidak akan menang. Kami akan menyelamatkan warga Amerika. Kami akan mengeluarkan sekutu-sekutu Afghanistan kami. Dan misi kami akan terus berlanjut," imbuhnya.
"Amerika tidak akan terintimidasi," cetus Biden dalam pernyataannya. AFP Photo/Jim Watson Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News