Para pengunjuk rasa kembali ke jalan-jalan Myanmar pada, Rabu, 10 Februari 2021, setelah hari yang paling kejam dalam demonstrasi menentang kudeta yang menghentikan transisi tentatif menuju demokrasi di bawah pemimpin terpilih Aung San Suu Kyi.
Para pengunjuk rasa kembali ke jalan-jalan Myanmar pada, Rabu, 10 Februari 2021, setelah hari yang paling kejam dalam demonstrasi menentang kudeta yang menghentikan transisi tentatif menuju demokrasi di bawah pemimpin terpilih Aung San Suu Kyi.
Yang unik, salah satu kelompok peserta unjuk rasa mengenakan gaun pengantin.
Yang unik, salah satu kelompok peserta unjuk rasa mengenakan gaun pengantin.
Mereka berdandan seperti pengantin sambil membawa poster berisi ungkapan protes menentang kudeta militer.
Mereka berdandan seperti pengantin sambil membawa poster berisi ungkapan protes menentang kudeta militer.
Ribuan orang bergabung dalam demonstrasi di kota utama Yangon.
Ribuan orang bergabung dalam demonstrasi di kota utama Yangon.
Sementara di Ibu Kota Naypyidaw, ratusan pegawai pemerintah berbaris untuk mendukung kampanye pembangkangan sipil yang berkembang, yang dimulai oleh petugas kesehatan.
Sementara di Ibu Kota Naypyidaw, ratusan pegawai pemerintah berbaris untuk mendukung kampanye pembangkangan sipil yang berkembang, yang dimulai oleh petugas kesehatan.
Seorang dokter mengatakan seorang pengunjuk rasa diperkirakan meninggal karena luka tembak di kepala dalam unjuk rasa pada Selasa, 9 Februari 2021.
Seorang dokter mengatakan seorang pengunjuk rasa diperkirakan meninggal karena luka tembak di kepala dalam unjuk rasa pada Selasa, 9 Februari 2021.
Dia terluka ketika polisi menembakkan senjata, sebagian besar ke udara, untuk membubarkan pengunjuk rasa di Naypyidaw.
Dia terluka ketika polisi menembakkan senjata, sebagian besar ke udara, untuk membubarkan pengunjuk rasa di Naypyidaw.

Potret Demonstran Anti-Kudeta di Myanmar Pakai Gaun Pengantin

10 Februari 2021 13:55
Yangon: Para pengunjuk rasa kembali ke jalan-jalan Myanmar pada, Rabu, 10 Februari 2021, setelah hari yang paling kejam dalam demonstrasi menentang kudeta yang menghentikan transisi tentatif menuju demokrasi di bawah pemimpin terpilih Aung San Suu Kyi. 

Yang unik, salah satu kelompok peserta unjuk rasa mengenakan gaun pengantin. Mereka berdandan seperti pengantin sambil membawa poster berisi ungkapan protes menentang kudeta militer. 

Ribuan orang bergabung dalam demonstrasi di kota utama Yangon. Sementara di Ibu Kota Naypyitaw, ratusan pegawai pemerintah berbaris untuk mendukung kampanye pembangkangan sipil yang berkembang, yang dimulai oleh petugas kesehatan.

Seorang dokter mengatakan seorang pengunjuk rasa diperkirakan meninggal karena luka tembak di kepala dalam unjuk rasa pada Selasa, 9 Februari 2021. Dia terluka ketika polisi menembakkan senjata, sebagian besar ke udara, untuk membubarkan pengunjuk rasa di Naypyitaw.

Tiga orang lainnya sedang dirawat karena luka yang dicurigai akibat peluru karet, kata dokter.
  
Para pengunjuk rasa juga terluka di Mandalay dan kota-kota lain, di mana pasukan keamanan menggunakan meriam air dan menangkap puluhan orang.

Amerika Serikat (AS) dan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengutuk penggunaan kekerasan terhadap para pengunjuk rasa, yang menuntut pembalikan kudeta dan pembebasan Suu Kyi serta para pemimpin Liga Nasional untuk Demokrasi (NLD) dan aktivisnya yang ditahan.
  
PBB meminta pasukan keamanan Myanmar untuk menghormati hak rakyat untuk melakukan protes secara damai.
  
Unjuk rasa tersebut adalah yang terbesar di Myanmar dalam lebih dari satu dekade, menghidupkan kembali ingatan hampir setengah abad pemerintahan langsung militer dan gelombang pemberontakan berdarah sampai militer mulai melepaskan sebagian kekuasaan pada 2011. AFP Photo/Ye Aung Thu/Sai Aung Main/STR


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


(KHL)

Internasional myanmar politik myanmar aung san suu kyi Kudeta Myanmar