Sydney: Otoritas Australia berencana untuk kembali mengevakuasi ribuan warga dari pinggiran kota yang terkena banjir di barat Sydney. Banjir itu ditetapkan menjadi yang terburuk dalam 60 tahun dan hujan deras diperkirakan masih akan terus berlangsung.
Hujan yang mengguyur selama tiga hari terakhir membanjiri sungai di Negara Bagian New South Wales (NSW) wilayah terpadat di Australia, menyebabkan kerusakan yang meluas dan memicu seruan untuk evakuasi massal.
“Banjir kemungkinan akan lebih tinggi daripada banjir pada November 1961,” kata layanan darurat NSW.
Pihak berwenang memperkirakan cuaca buruk akan berlanjut hingga Rabu, 24 Maret 2021. Banjir itu menghancurkan rumah-rumah, menyapu kendaraan dan hewan ternak, serta merendam jalan, jembatan, rumah, dan peternakan.
Layanan darurat NSW melaporkan, hampir 2.000 orang telah dievakuasi dari daerah dataran rendah.
Faktor penyebab
Sebagian besar pantai timur negara itu akan dilanda hujan lebat karena kombinasi dataran rendah tropis di utara Australia Barat dan palung pantai di lepas pantai NSW. “Kedua penyebab kelembaban ini bergabung dan akan menciptakan hujan dan badai,” kata Biro Meteorologi.
Peringatan banjir parah telah dikeluarkan untuk sebagian besar NSW serta negara tetangga Queensland. “Ini adalah badai dan banjir yang sangat, sangat serius dan sangat parah. Ini juga merupakan sistem cuaca yang sangat kompleks. Jadi ini adalah waktu yang sangat sulit,” kata
Perdana Menteri Scott Morrison. Laporan State of the Climate terbaru Australia, yang dirilis pada tahun 2020, mengata kan telah terjadi peningkatan intensitas kejadian hujan lebat di Australia. Menurut laporan tersebut, saat iklim menghangat, kejadian-kejadian ini diperkirakan akan menjadi lebih intens. AFP PHOTO/Saeed Khan Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News