Jakarta: Pengemudi truk dan petani Rumania pada hari Minggu, 14 Januari 2024 memperlambat lalu lintas di beberapa kota, termasuk Ibu Kota Bukares, menyuarakan serangkaian keluhan dari tingginya tarif pajak hingga lambatnya pembayaran kompensasi.
Pada hari kelima aksinya, pengunjuk rasa juga berkumpul di daerah perbatasan, memblokir sementara perbatasan timur laut dengan Ukraina.
Para pengemudi truk mengeluhkan tingginya tarif asuransi dan pajak serta lamanya waktu menunggu di perbatasan.
Pada saat yang sama, para petani menginginkan pembayaran subsidi dan kompensasi yang lebih cepat bagi mereka yang terkena dampak kekeringan atau gangguan yang disebabkan oleh impor sereal Ukraina.
Para petani mengeluh bahwa mereka telah kehilangan uang selama dua tahun terakhir karena harga biji-bijian yang lebih murah datang dari Ukraina, menurut sebuah video yang diunggah di Facebook oleh para pengunjuk rasa.
Blokade Rusia terhadap pelabuhan Ukraina di Laut Hitam telah mengubah Rumania menjadi pusat transit gandum Ukraina, terutama melalui pelabuhan Constanta.
Protes dimulai pada hari Rabu, ketika puluhan pengemudi truk dan traktor berangkat dari beberapa kota menuju Bukares, melaju dengan kecepatan rendah.
Beberapa mengaku terinspirasi oleh protes serupa di Jerman.
Pihak berwenang Bukares tidak mengizinkan para pengunjuk rasa memasuki kota dengan kendaraan karena kurangnya izin untuk melakukan protes.
Setelah berdiskusi dengan kementerian pertanian dan transportasi pada hari Sabtu, para pengunjuk rasa mengadakan pembicaraan pada hari Minggu di kementerian keuangan.
Namun mereka mengumumkan bahwa tidak ada kesepakatan yang tercapai. AFP PHOTO/Alexandru Busca Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News