Renho, 48, menjadi orang pertama dengan warisan etnis campuran yang menjadi ketua partai politik besar di Jepang. Dia juga menjadi wanita pertama yang memimpin partai oposisi utama sejak Takako Doi, yang memimpin Partai Sosialis pada 1986-1991.
Renho, 48, menjadi orang pertama dengan warisan etnis campuran yang menjadi ketua partai politik besar di Jepang. Dia juga menjadi wanita pertama yang memimpin partai oposisi utama sejak Takako Doi, yang memimpin Partai Sosialis pada 1986-1991.
Renho lahir di Jepang dari ayah berkebangsaan Taiwan dan ibu Jepang dan mendapat kewarganegaraan Jepang pada 1985 saat berusia 17 tahun. Dia pertama kali terpilih di majelis tinggi pada 2004 mewakili konstituen Tokyo.
Renho lahir di Jepang dari ayah berkebangsaan Taiwan dan ibu Jepang dan mendapat kewarganegaraan Jepang pada 1985 saat berusia 17 tahun. Dia pertama kali terpilih di majelis tinggi pada 2004 mewakili konstituen Tokyo.
Renho, yang juga mantan menteri Kabinet reformasi administrasi, mengalahkan mantan Menteri Luar Negeri Seiji Maehara dan anggota parlemen majelis rendah Yuichiro Tamaki.
Renho, yang juga mantan menteri Kabinet reformasi administrasi, mengalahkan mantan Menteri Luar Negeri Seiji Maehara dan anggota parlemen majelis rendah Yuichiro Tamaki.
Dia mewarisi tugas dari pendahulunya Katsuya Okada untuk mengangkat partai dari kemerosotan dan membangun kembali menjadi sebuah kekuatan untuk dapat menantang Perdana Menteri Shinzo Abe dari Partai Demokrat Liberal.
Dia mewarisi tugas dari pendahulunya Katsuya Okada untuk mengangkat partai dari kemerosotan dan membangun kembali menjadi sebuah kekuatan untuk dapat menantang Perdana Menteri Shinzo Abe dari Partai Demokrat Liberal.

Partai Demokrat Jepang Pilih Wanita sebagai Ketua Baru

15 September 2016 15:30
Metrotvnews.com, Tokyo: Partai Demokrat Jepang membuat sejarah dengan memilih Renho Murata sebagai pemimpin wanita pertama dalam partai oposisi terbesar di Negeri Sakura tersebut. Renho merupakan putri dari ayah berkebangsaan Taiwan dan ibu warga Jepang. AFP

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


(WWD)

Internasional politik jepang