New Delhi: Sungai tersuci di India, Gangga, dipenuhi dengan ratusan mayat manusia dalam beberapa hari terakhir, baik mengapung di sungai atau terkubur pasir di tepiannya.
Masyarakat yang hidup dekat sungai dan menggunakan air itu untuk keperluan sehari-hari di negara bagian utara Uttar Pradesh, khawatir mayat-mayat itu adalah korban Covid-19.
India telah kewalahan menghadapi gelombang kedua pandemi Covid-19 yang menghancurkan dalam beberapa pekan terakhir.
India menjadi peringkat kedua negara dengan kasus Covid-19 terbanyak di dunia setelah Amerika Serikat.
Kengerian di Uttar Pradesh itu pertama kali terungkap pada 10 Mei lalu ketika 71 mayat terdampar di tepi sungai desa Chausa Bihar, dekat perbatasan negara bagian.
Neeraj Kumar Singh, inspektur polisi Buxar di Chausa mengatakan autopsi dilakukan pada sebagian besar mayat yang membusuk, sampel DNA diambil, dan mayat dikuburkan di liang dekat tepi sungai.
Petugas mengatakan beberapa jenazah mungkin berasal dari kremasi rutin yang dilakukan di tepi Sungai Gangga, tetapi ada juga dugaan lain bahwa mayat tersebut telah dibuang ke sungai. Polisi pun memasang jaring di atas air untuk menangkap lebih banyak lagi.
Sehari kemudian, berjarak 10 kilometer dari Chausa, puluhan mayat yang sudah membusuk ditemukan berserakan di tepi sungai di desa Gahmar, Distrik Ghazipur, Uttar Pradesh, dengan anjing liar dan burung gagak "berpesta" di atasnya.
Penduduk setempat mengatakan, mayat-mayat itu telah terdampar di tanggul selama beberapa hari, tetapi pihak berwenang telah mengabaikan keluhan mereka tentang bau busuk yang ditimbulkan sampai berita tentang mayat itu menjadi berita utama. AFP Photo/Sanjay Kanojia Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News