Jakarta: Program Pangan Dunia PBB (WFP) mengatakan hanya 10% dari pasokan makanan yang dibutuhkan masuk ke Gaza dan penduduk di daerah kantong Palestina itu menghadapi ancaman kelaparan.
“Dengan semakin dekatnya musim dingin, tempat penampunga yang tidak aman dan penuh sesak, serta kurangnya air bersih, warga sipil menghadapi kemungkinan kelaparan,” kata Direktur Eksekutif WFP, Cindy McCain, dalam sebuah pernyataan dilansir AFP, Jumat, 17 November 2023.
Dia menjelaskan toko roti terakhir di Gaza yang beroperasi dalam kemitraan dengan PBB terpaksa ditutup awal pekan ini karena kurangnya bahan bakar untuk operasional. “Roti, makanan pokok bagi orangorang di Gaza, langka atau tidak ada,” ujarnya.
Kekurangan pasokan makanan di Gaza, di tengah blokade Israel terhadap makanan, air, dan bahan bakar yang masuk ke wilayah itu, merupakan titik balik yang sangat buruk dalam situasi yang sudah sangat mengerikan. “Orang-orang akan kelaparan,” kata Samer Abdeljaber, Perwakila dan Direktur WFP di Palestina.
Kekurangan bahan bakar menghambat pengiriman makanan ke Gaza. Truk yang tiba dari Mesir pada Selasa, 14 November lalu tidak dapat menjangkau warga sipil karena kehabisan bahan bakar.
Jumlah makanan yang masuk ke Gaza masih sangat tidak memadai. WFP memperingatkan bahwa jumlah itu hanya cukup untuk memenuhi 7% dari kebutuhan kalori minimum harian.
“Tidak ada cara untuk memenuhi kebutuhan kelaparan saat ini dengan situasi saat ini. Kita harus memiliki ruang berbeda yang memungkinkan kita memiliki akses yang aman dan mengalirkan barang ke dalam Gaza,” ujar juru bicara WFP untuk Timur Tengah dan Afrika Utara, Abeer Etefa.
Sementara itu, Direktur Komunikasi Lembaga Pemulihan dan Pekerjaan PBB (UNRWA) Juliet Touma menyebut Gaza seperti habis dilanda gempa. Bedanya ini akibat ulah manusia yang disengaja. “Hal ini sebenarnya bisa dihindari. Kami telah menyaksikan selama beberapa pekan belakangan, pengungsian terbesar warga Palestina sejak 1948,” ujar dia. Dok. Media Indonesia
Foto: AFP PHOTO/Said Khatib/Mohammed Abed Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News