Jakarta: Di bawah badai serangan yang tak henti-hentinya di Gaza, seorang bayi perempuan berhasil bertahan dari rintangan dan menjadi satu-satunya anggota keluarga yang masih hidup, setelah ia dilahirkan melalui operasi caesar dari ibunya yang terbaring sekarat.
Saat baru hamil tujuh bulan, ibunya, Sabreen al-Sakani, tiba di unit gawat darurat dalam kondisi kritis dengan luka parah di kepala dan perut pada akhir pekan lalu.
"Serangan udara Israel menghantam rumah keluarganya di timur kota Rafah di Gaza selatan," kata para saksi kepada AFP.
“Merupakan keajaiban bahwa dia masih hidup, meski mengalami kesulitan bernapas,” kata Sahib al-Shams, seorang ahli bedah dan direktur Rumah Sakit Kuwait di Rafah.
Saat memeriksa Sakani, tim medis rumah sakit menyadari bahwa dia hamil. Mereka memutuskan untuk segera melanjutkan operasi caesar, meskipun obat biusnya kurang.
“Sang ibu meninggal 10 menit kemudian,” kata Shams, seraya menambahkan bahwa ayah dan saudara perempuan bayi tersebut telah dinyatakan meninggal saat tiba di rumah sakit.
Staf rumah sakit mengatakan bayi itu dalam kondisi stabil pada Selasa, 23 April pagi. Menurut Kementerian Kesehatan Gaza, setidaknya 19 orang tewas dalam serangan udara di rumah keluarga Sakani.
Bayi baru lahir tersebut dipindahkan ke unit pediatri di Rumah Sakit Emirat, sebuah rumah sakit lapangan yang didirikan pada bulan Desember 2023 di Rafah untuk menangani meningkatnya jumlah korban luka dan kematian di wilayah Palestina yang terkepung.
“Kami segera memasukkannya ke dalam inkubator, memberinya oksigen, dan memberinya antibiotik,” kata Haidar Abu Snimeh, seorang pejabat di rumah sakit Emirat. AFP PHOTO/Mohammed Abed Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News