Tokyo: Seorang jurnalis Jepang yang ditangkap saat meliput peristiwa pascakudeta Myanmar telah tiba di Tokyo Jumat, 14 Mei 2021. Wartawan tersebut dideportasi setelah dakwaan terhadapnya dicabut sebagai isyarat diplomatik.
Yuki Kitazumi, yang ditahan di penjara Insein Yangon sejak penangkapannya bulan lalu, adalah salah satu dari setidaknya 80 wartawan yang ditahan selama tindakan keras junta terhadap perbedaan pendapat anti-kudeta.
Pasukan keamanan telah menewaskan lebih dari 780 orang sejak protes meletus menyusul kudeta 1 Februari yang menggulingkan pemimpin sipil Aung San Suu Kyi.
"Saya dalam keadaan sehat, baik secara mental maupun fisik," kata Kitazumi setelah mendarat di bandara Narita Tokyo.
Namun dia mengakui sangat frustrasi karena dideportasi dari Myanmar. "Saya seorang jurnalis dan saya ingin menyampaikan apa yang terjadi di Yangon," katanya, seraya menambahkan bahwa dia telah mengumpulkan kesaksian yang mengerikan dari sesama narapidana di penjara.
"Beberapa dilarang makan selama dua hari, yang lain diinterogasi sambil diancam dengan senjata, atau dipukuli jika mereka mencoba untuk menyangkal (tuduhan). "Berkat kewarganegaraan Jepang saya, saya bisa lolos dari perlakuan semacam ini, tetapi kenyataannya banyak orang Burma yang disiksa."
Sebelumnya, Menteri Luar Negeri Jepang Toshimitsu Motegi mengatakan bahwa Jepang telah menggunakan berbagai saluran untuk menekan pembebasan Kitazumi. "
Sebagai hasil dari upaya itu, kemarin pihak berwenang Myanmar mengumumkan bahwa mereka akan mencabut dakwaan tersebut," katanya kepada wartawan di Tokyo. AFP PHOTO/Kazuhiro Nogi Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News