Kerabat membawa bingkai foto orang yang dicintai di krematorium di Beijing pada Selasa, 20 Desember 2022.
Kerabat membawa bingkai foto orang yang dicintai di krematorium di Beijing pada Selasa, 20 Desember 2022.
Krematorium atau tempat pembakaran jenazah di berbagai kota Tiongkok kewalahan menangani banyaknya jenazah, di saat Tiongkok berjuang melawan gelombang kasus covid-19.
Krematorium atau tempat pembakaran jenazah di berbagai kota Tiongkok kewalahan menangani banyaknya jenazah, di saat Tiongkok berjuang melawan gelombang kasus covid-19.
Di Chongqing -- kota berpenduduk 30 juta dan warga dengan kasus covid-19 ringan didesak tetap bekerja -- pekerja krematorium mengatakan sudah tidak ada tempat menampung jenazah.
Di Chongqing -- kota berpenduduk 30 juta dan warga dengan kasus covid-19 ringan didesak tetap bekerja -- pekerja krematorium mengatakan sudah tidak ada tempat menampung jenazah.
“Jumlah yang masuk lebih banyak jika dibandingkan dengan dulu. Kami sangat sibuk dan tidak ada tempat pendingin tersisa, tapi kami tidak tahu ini terkait dengan covid-19 atau bukan, silakan tanya ke pemerintah,” ungkap pekerja itu.
“Jumlah yang masuk lebih banyak jika dibandingkan dengan dulu. Kami sangat sibuk dan tidak ada tempat pendingin tersisa, tapi kami tidak tahu ini terkait dengan covid-19 atau bukan, silakan tanya ke pemerintah,” ungkap pekerja itu.
Kondisi rumah sakit Kota-kota di seluruh Tiongkok juga bergegas memasang lebih banyak tempat tidur rumah sakit dan membangun klinik pemeriksaan demam seiring banyaknya kasus covid-19 bermunculan.
Kondisi rumah sakit Kota-kota di seluruh Tiongkok juga bergegas memasang lebih banyak tempat tidur rumah sakit dan membangun klinik pemeriksaan demam seiring banyaknya kasus covid-19 bermunculan.
Beberapa rumah sakit kebanjiran pasien, apotek kehabisan obat-obatan, dan jalan-jalan menjadi sangat sepi karena penduduk tinggal di rumah akibat sakit atau khawatir tertular penyakit.
Beberapa rumah sakit kebanjiran pasien, apotek kehabisan obat-obatan, dan jalan-jalan menjadi sangat sepi karena penduduk tinggal di rumah akibat sakit atau khawatir tertular penyakit.

Krematorium Tiongkok Kewalahan Tangani Jenazah

21 Desember 2022 08:25
Jakarta: Krematorium atau tempat pembakaran jenazah di berbagai kota Tiongkok kewalahan menangani banyaknya jenazah, di saat Tiongkok berjuang melawan gelombang kasus covid-19.

Di Chongqing -- kota berpenduduk 30 juta dan warga dengan kasus covid-19 ringan didesak tetap bekerja -- pekerja krematorium mengatakan sudah tidak ada tempat menampung jenazah.

“Jumlah yang masuk lebih banyak jika dibandingkan dengan dulu. Kami sangat sibuk dan tidak ada tempat pendingin tersisa, tapi kami tidak tahu ini terkait dengan covid-19 atau bukan, silakan tanya ke pemerintah,” ungkap pekerja itu.

Di kota besar Guangzhou, seorang pekerja di krematorium di kawasan Zengcheng menyebut tempatnya mengkremasi lebih dari 30 jenazah per hari. “Ada jenazah juga yang datang dari distrik lain,” ujarnya.

Hal serupa disampaikan karyawan krematorium lain di kota itu. “Kami lebih sibuk sampai tiga kali lipat jika dibandingkan dengan tahun lalu. Sekarang ada 40 jenazah per hari, sebelumnya hanya sekitar 12. Kondisi di seluruh Guangzhou juga sama, tapi tidak bisa dipastikan apa ini terkait dengan covid-19,” tambahnya.

Sementara itu, di Kota Shenyang, jenazah bahkan sampai dibiarkan sampai lima hari karena krematorium penuh.

Kondisi rumah sakit Kota-kota di seluruh Tiongkok juga bergegas memasang lebih banyak tempat tidur rumah sakit dan membangun klinik pemeriksaan demam seiring banyaknya kasus covid-19 bermunculan.

Beijing kemarin melaporkan lima kematian terkait dengan covid-19, menyusul dua kematian pada Senin yang merupakan kematian pertama yang dilaporkan dalam beberapa minggu.

Secara total, Tiongkok melaporkan hanya 5.242 kematian akibat covid-19 sejak pandemi merebak di pusat Kota Wuhan pada akhir 2019, angka yang sangat rendah menurut standar global.

Namun, kini beberapa rumah sakit kebanjiran pasien, apotek kehabisan obat-obatan, dan jalan-jalan menjadi sangat sepi karena penduduk tinggal di rumah akibat sakit atau khawatir tertular penyakit.
 
Beberapa ahli kesehatan memperkirakan 60% orang di Tiongkok - setara dengan 10% populasi dunia - dapat terinfeksi selama beberapa bulan mendatang, dan lebih dari 2 juta orang dapat meninggal.
 
Amerika Serikat telah memperingatkan kalau merebaknya kembali wabah di Tiongkok sudah mencemaskan dunia.  dok.MI

AFP PHOTO/Noel Celis/Jade Gao
 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


(WWD)

Internasional Tiongkok covid-19 Virus Korona