Kolombo: Diperkirakan ada lebih dari 3.000 orang antre membuat paspor di Departemen Imigrasi dan Emigrasi Sri Lanka dalam sehari. Ribuan orang itu antre berjam-jam bahkan sebagian menginap di sekitar gedung imigrasi demi mendapatkan paspor yang akan digunakan untuk pergi dari negaranya.
Hal ini dipicu oleh krisis ekonomi yang belum pernah terjadi sebelumnya yang telah memicu ketidakpastian politik di negara tersebut.
Ratusan petugas keimigrasian bahkan dilaporkan mengalami kelelahan luar biasa guna memenuhi permintaan paspor.
Sementara itu, Penjabat Presiden Sri Lanka Ranil Wickremesinghe telah mengumumkan keadaan darurat, menurut pernyataan resmi pemerintah setempat pada Minggu, 17 Juli 2022, malam.
Keadaan darurat itu ditetapkan ketika pemerintahan Wickremesinghe berusaha memadamkan kerusuhan sosial dan mengatasi krisis ekonomi yang mencengkeram Sri Lanka.
Presiden Sri Lanka yang terguling, Gotabaya Rajapaksa, sebelumnya mengatakan dia mengambil semua langkah yang mungkin" untuk mencegah krisis ekonomi yang melanda negara pulau itu.
Dia melarikan diri ke luar negeri pekan lalu untuk menghindari pemberontakan rakyat terhadap pemerintahnya. AFP Photo/Arun Sankar Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News