Jakarta: Jalan raya raksasa Dubai, Uni Emirat Arab digenangi banjir, sementara penumpang bandara didesak untuk menjauh pada hari Rabu, 17 April 2024, ketika pusat keuangan mewah itu lumpuh akibat curah hujan yang mencapai rekor tertinggi.
Kendaraan tailback besar meliuk-liuk di sepanjang enam jalur jalan tol setelah curah hujan hingga 254 milimeter -- setara dengan dua tahun -- turun di gurun Uni Emirat Arab pada hari Selasa.
Setidaknya satu orang tewas setelah seorang pria berusia 70 tahun hanyut di dalam mobilnya di Ras Al-Khaimah, salah satu dari tujuh emirat di negara itu, kata polisi.
"Para penumpang diperingatkan untuk tidak datang ke bandara Dubai, bandara tersibuk di dunia menurut lalu lintas internasional, kecuali benar-benar diperlukan,” kata seorang pejabat.
“Penerbangan terus ditunda dan dialihkan… Kami bekerja keras untuk memulihkan operasi secepat mungkin dalam kondisi yang sangat menantang,” kata juru bicara Bandara Dubai.
Maskapai penerbangan utama Dubai, Emirates, membatalkan semua check-in pada hari Rabu karena staf dan penumpang kesulitan untuk datang dan pergi, dengan akses jalan terendam banjir dan beberapa layanan metro terhenti.
Di bandara, antrian taksi panjang terbentuk dan penumpang yang tertunda berkerumun. Sejumlah penerbangan juga ditunda, dibatalkan dan dialihkan selama hujan deras pada hari Selasa.
Badai melanda UEA dan Bahrain pada Senin malam dan pada Selasa setelah menghantam Oman, yang menyebabkan 18 orang tewas, termasuk beberapa anak-anak.
Ahli iklim Friederike Otto, seorang spesialis dalam menilai peran perubahan iklim terhadap peristiwa cuaca ekstrem, mengatakan kepada AFP bahwa "sangat mungkin" pemanasan global telah memperburuk badai tersebut.
Media resmi mengatakan curah hujan tersebut merupakan yang tertinggi sejak pencatatan dimulai pada tahun 1949, sebelum pembentukan UEA pada tahun 1971. AFP PHOTO/ESN/Atif Bhatti/Giuseppe Cacace Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News