Jakarta: Setidaknya dua orang tewas dan 28 luka-luka dalam penembakan massal di sebuah pesta jalanan Minggu, 2 Juli 2023 pagi di kota Baltimore, AS, kata polisi.
Para pejabat mengatakan lebih dari satu penyerang menembaki perayaan di Baltimore, sebuah kota pelabuhan sekitar satu jam perjalanan ke utara Washington yang memiliki salah satu tingkat pembunuhan tertinggi di Amerika.
Motif bab terakhir dalam krisis kekerasan senjata di Amerika tidak segera diketahui, dan polisi mengimbau siapa pun yang memiliki informasi tentang siapa yang bertanggung jawab untuk melapor.
"Perlakukan ini seolah-olah putri Anda, putra Anda, saudara laki-laki Anda, sepupu Anda yang ada di sini, tertembak di acara ini," kata Walikota Brandon Scott.
Seorang wanita berusia 18 tahun ditemukan tewas di tempat kejadian dan seorang pria berusia 20 tahun meninggal setelah dibawa ke rumah sakit, kata pernyataan polisi.
Para korban berusia antara 13 hingga 32 tahun, kata pejabat komisaris polisi Richard Worley. Hingga Minggu sore, semua kecuali sembilan dari 28 orang yang terluka telah dibebaskan dari rumah sakit. Beberapa tetap dalam kondisi kritis.
"Petugas kami terus menjelajahi TKP yang sangat besar," kata Worley. "Ini adalah TKP yang sangat besar. Kita berbicara tentang banyak blok."
Scott mengatakan insiden itu menyoroti dampak dan kebutuhan untuk menangani penyebaran senjata ilegal yang berlebihan di jalan-jalan kita dan kemampuan bagi mereka yang seharusnya tidak memilikinya untuk mendapatkannya.
"Kami tidak akan berhenti sampai kami menemukan para pengecut yang memutuskan untuk menembak puluhan orang, menyebabkan dua orang kehilangan nyawa," katanya.
Insiden hari Minggu setidaknya merupakan penembakan massal ke-338 yang terjadi sepanjang tahun ini, menurut GVA, yang mendefinisikan istilah tersebut sebagai insiden terkait senjata di mana empat orang atau lebih terluka atau terbunuh. AFP PHOTO/Nathan Howard
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News