Jakarta: Sering kali kita berusaha menghilangkan perasaan yang tidak diinginkan, seperti rasa jengkel, takut, dan sedih dari kesadaran kita. Kita mengasosiasikan perasaan seperti itu dengan keputusasaan atau ketidakberdayaan.
Dan umumnya, untuk menghapus semua itu, kamu dengan paksa melakukan penyangkalan. Kamu mengusir rasa itu dari kesadaran dan menyangkal semua emosi yang muncul. Alih-alih mengakui, memproses, dan melepaskan perasaan yang tidak diinginkan ini, kita malah memendamnya.
Nathaniel Branden, pendiri The Psychology of Self-Esteem, menegaskan bahwa kita harus menerima semua perasaan tanpa sensor, kita tidak boleh menyangkal, mengabaikan atau menekan apa pun perasaan yang datang Dia menunjukkan bahwa menyangkal perasaan berarti terus-menerus berada dalam konflik internal.
Semakin kamu menjauhkan diri dari perasaan yang ada, semakin kamu tidak berdaya dan kehilangan kontak dengan diri yang sebenarnya. Memang tidak semua nyeri atau penyakit pada tubuh bersifat psikosomatis.
Namun, pola yang berulang muncul saat seseorang mengalami stres. Inilah rangkuman dari Psychology Today mengenai bagian tubuh yang mampu 'menyerap' perasaan yang kamu pendam.
1. Punggung bawah: kemarahan
2. Perut dan usus: ketakutan
3. Jantung dan dada: sakit
4. Sakit kepala: kehilangan kontrol
5. Ketegangan leher/bahu: tanggung jawab
6. Kelelahan: kebencian
7. Kesulitan bernapas: kecemasan
Selengkapnya baca di sini: Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News