Kementerian Kesehatan (Kemenkes), dalam pembaharuan regime pemberian vaksin virus korona (covid-19) dosis lanjutan atau booster di Indonesia, menyatakan masyarakat yang mendapat vaksin primer Sinovac boleh menerima booster dari empat jenis vaksin. Catat ya supaya kamu enggak bingung lagi.
1. Vaksin Sinovac
Pemerintah menyatakan bila saat vaksin dosis 1 dan 2 (vaksin primer) masyarakat menggunakan vaksin Sinovac, maka untuk booster, mereka bisa menggunakan:
- AstraZeneca separuh dosis (0,25 ml)
- Pfizer separuh dosis (0,15 ml)
- Moderna dosis penuh (0,5 ml)
- Sinopharm dosis penuh (0,5 ml)
2. Vaksin AstraZeneca
Jika menggunakan vaksin primer AstraZeneca, vaksin booster-nya:
- Moderna separuh dosis (0,25 ml)
- Vaksin Pfizer separuh dosis (0,15 ml)
- Vaksin AstraZeneca dosis penuh (0,5 ml)
3. Vaksin Pfizer
Untuk pengguna vaksin primer Pfizer, vaksin booster-nya:
- Pfizer dosis penuh (0,3 ml)
- Moderna separuh dosis (0,25 ml)
- AstraZeneca dosis penuh (0,5 ml)
4. Vaksin Moderna
Bila menggunakan vaksin primer Moderna, vaksin booster-nya:
- Moderna separuh dosis (0,25 ml)
5. Vaksin Janssen (J&J)
Jika menggunakan vaksin primer Janssen (J&J), vaksin booster-nya:
- Moderna separuh dosis (0,25 ml)
6. Vaksin Sinopharm
Bila menggunakan vaksin primer Sinopharm, vaksin booster-nya:
- Sinopharm dosis penuh (0,5 ml)
Dua skema booster di Indonesia
Perlu diingat, pemberian booster di Indonesia sendiri menggunakan dua skema, yaitu:
1. Homolog di mana pemberian dosis booster menggunakan jenis vaksin yang sama dengan vaksin primer dosis lengkap yang telah didapat sebelumnya
2. Heterolog, yaitu pemberian dosis booster dengan menggunakan jenis vaksin yang berbeda dengan vaksin primer dosis lengkap yang telah didapat sebelumnya
Baca selengkapnya di sini
Dok: Medcom.id Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News