Jakarta: Perancang busana Yumi Katsura, yang membantu mempopulerkan pakaian pengantin Barat di Jepang dan membuat jubah emas untuk Paus Yohanes Paulus II, meninggal dunia di usia 94 tahun, pada Selasa, 30 April 2024.
Setelah mempelajari haute couture di Paris, Katsura membuka salon pengantin pertama di Jepang pada tahun 1964 pada saat kimono tradisional masih mendominasi upacara pernikahan dan gaun gaya Barat hanya dikenakan oleh tiga persen pengantin.
Dimulai di New York pada tahun 1981 dengan gaun siluet 'Yumi Line', ia membuka toko di seluruh dunia termasuk di Italia dan Perancis. "Mempengaruhi pengantin tidak hanya di Jepang tetapi juga di seluruh dunia," kata kantornya di situsnya.
Pada tahun 1993, ia membuat jubah untuk ibadah keagamaan, untuk Yohanes Paulus II yang pembuatannya membutuhkan waktu dua tahun dan memamerkan tenun Hakata-ori, sebuah teknik yang digunakan untuk membuat kimono.
Pada tahun yang sama Paus, yang meninggal pada tahun 2005, mengenakan jubah dan mitra emas yang serasi pada kebaktian Paskah yang disiarkan ke seluruh dunia.
“Air mata mengalir di pipi saya ketika saya menerima ucapan terima kasih Paus,” kenang Katsura, seraya menambahkan bahwa hal itu memperkuat misinya untuk menularkan keindahan Jepang ke dunia.
Katsura, yang bernama asli Yumi Yuki, juga mencetak Rekor Dunia Guinness pada tahun 2012 untuk jumlah mutiara terbanyak 13.262 pada gaun pengantin.
Namun dia mengaku tidak mengenakan gaun pengantin untuk pernikahannya sendiri. AFP PHOTO/Toshifumi Kitamura Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News