Kulon Progo: Berbeda dengan generasi muda umumnya, para pemuda asal Perbukitan Menoreh, Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta ini suka dan piawai memainkan instrumen aliran musik keroncong.
Bahkan tak hanya piawai memainkan alat musiknya, mereka juga mahir membuat berbagai alat musik klasik yang biasa menjadi instrumen musik keroncong.
Pemuda asal Perbukitan menoreh, Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) tersebut, berhasil membuat pelbagai alat musik klasik berbahan baku kayu. Produknya bahkan telah merambah pasar mancanegara.
Mengandalkan kayu asli Perbukitan Menoreh, mereka mampu membuat aneka alat musik klasik mulai dari gitar klasik dan akustik, ukulele, selo, kontrabas atau bas betot, hingga biola.
Rio dan rekan rekannya mulai menggeluti usaha pembuatan alat musik klasik sejak lima tahun terakhir. Ilmunya diperoleh langsung dari sang ayah, Joko Kuncoro, yang sudah lama berkecimpung dalam industri kerajinan kayu.
Rio menjelaskan pembuatan alat musik klasik tergolong cukup rumit. Perajin dituntut untuk jeli dalam memilih bahan baku karena tidak semua jenis kayu bisa dijadikan alat musik.
Hanya kayu-kayu tertentu seperti mahoni dan sungkai yang bisa diolah menjadi alat musik. Beruntung bagi Rio, karena kayu jenis itu banyak ditemukan di kawasan Perbukitan Menoreh, tempat di mana dia tinggal. Metro TV/Putut Karangjati Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News