PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) mencatat, sejak dioperasikan pada 17 Oktober 2023 jumlah penumpang Kereta Cepat Whoosh telah mencapai 2 juta orang.
PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) mencatat, sejak dioperasikan pada 17 Oktober 2023 jumlah penumpang Kereta Cepat Whoosh telah mencapai 2 juta orang.
Direktur Utama PT KCIC, Dwiyana Slamet Riyadi menyatakan hal ini dapat tercapai melalui berbagai upaya dan inovasi yang dilakukan KCIC bersama seluruh pemangku kepentingan untuk meningkatkan layanan dan minat masyarakat menggunakan Whoosh setelah tiga bulan lebih beroperasi.
Direktur Utama PT KCIC, Dwiyana Slamet Riyadi menyatakan hal ini dapat tercapai melalui berbagai upaya dan inovasi yang dilakukan KCIC bersama seluruh pemangku kepentingan untuk meningkatkan layanan dan minat masyarakat menggunakan Whoosh setelah tiga bulan lebih beroperasi.
Dwiyana menjelaskan, pencapaian jumlah penumpang hingga 2 juta orang ini membuktikan keberhasilan KCIC untuk mengajak para pengguna transportasi pribadi dan umum lainnya ke transportasi massal yang lebih ramah lingkungan.
Dwiyana menjelaskan, pencapaian jumlah penumpang hingga 2 juta orang ini membuktikan keberhasilan KCIC untuk mengajak para pengguna transportasi pribadi dan umum lainnya ke transportasi massal yang lebih ramah lingkungan.
"Kepercayaan masyarakat yang diberikan pada Kereta Cepat Whoosh menjadi pelecut dan suntikan semangat bagi kami untuk terus berinovasi untuk memberikan yang terbaik pada penumpang. Karena itu, kolaborasi dan inovasi-inovasi baru akan terus kami hadirkan untuk penumpang," tambah dia.
Lebih lanjut, Dwiyana menyebut penerapan skema dynamic pricing atau tarif dinamis yang mulai diberlakukan pada Februari lalu dinilai sangat membantu para penumpang untuk membuat rencana perjalanan yang lebih sesuai dengan kebutuhan dan daya beli.
Lebih lanjut, Dwiyana menyebut penerapan skema dynamic pricing atau tarif dinamis yang mulai diberlakukan pada Februari lalu dinilai sangat membantu para penumpang untuk membuat rencana perjalanan yang lebih sesuai dengan kebutuhan dan daya beli. "Terbukti terdapat peningkatan okupansi sebesar 16 persen pada perjalanan Whoosh yang menerapkan skema dynamic pricing dibandingkan bulan Januari," tegas Dwiyana.
Menurut dia, saat ini penumpang dari mulai mencoba, menyukai, dan akhirnya secara rutin menggunakan layanan Kereta Cepat Whoosh.
Menurut dia, saat ini penumpang dari mulai mencoba, menyukai, dan akhirnya secara rutin menggunakan layanan Kereta Cepat Whoosh. "Efisiensi dan kenyamanan yang ditawarkan menjadi salah satu nilai tambah yang menjadi unggulan Whoosh," terangnya.

Kereta Cepat Whoosh Telah Layani 2 Juta Penumpang

06 Maret 2024 10:09
Bandung: PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) mencatat, sejak dioperasikan pada 17 Oktober 2023 jumlah penumpang Kereta Cepat Whoosh telah mencapai 2 juta orang.

Direktur Utama PT KCIC, Dwiyana Slamet Riyadi menyatakan hal ini dapat tercapai melalui berbagai upaya dan inovasi yang dilakukan KCIC bersama seluruh pemangku kepentingan untuk meningkatkan layanan dan minat masyarakat menggunakan Whoosh setelah tiga bulan lebih beroperasi.

"KCIC senantiasa meningkatkan layanannya untuk memenuhi berbagai harapan pelanggan termasuk menyesuaikan jumlah perjalanan melalui penambahan jadwal agar kereta Whoosh semakin memberi kemudahan bagi masyarakat," kata Dwiyana di Bandung, Rabu, 6 Maret 2024.

Dwiyana menjelaskan, pencapaian jumlah penumpang hingga 2 juta orang ini membuktikan keberhasilan KCIC untuk mengajak para pengguna transportasi pribadi dan umum lainnya ke transportasi massal yang lebih ramah lingkungan.

"Kepercayaan masyarakat yang diberikan pada Kereta Cepat Whoosh menjadi pelecut dan suntikan semangat bagi kami untuk terus berinovasi untuk memberikan yang terbaik pada penumpang. Karena itu, kolaborasi dan inovasi-inovasi baru akan terus kami hadirkan untuk penumpang," tambah dia.

Dia mengungkapkan semenjak beroperasi hingga saat ini, operasional Kereta Cepat Whoosh terus mengalami penambahan jumlah perjalanan yang terus ditingkatkan secara bertahap.

"Dari awalnya 14 perjalanan reguler per hari di Oktober, 28 perjalanan di November, 40 perjalanan per hari sejak bulan Desember hingga saat ini bisa mencapai 48 jadwal per hari," ujar dia.

Lebih lanjut, Dwiyana menyebut penerapan skema dynamic pricing atau tarif dinamis yang mulai diberlakukan pada Februari lalu dinilai sangat membantu para penumpang untuk membuat rencana perjalanan yang lebih sesuai dengan kebutuhan dan daya beli.

"Terbukti terdapat peningkatan okupansi sebesar 16 persen pada perjalanan Whoosh yang menerapkan skema dynamic pricing dibandingkan bulan Januari," tegas Dwiyana.

Menurut dia, saat ini penumpang dari mulai mencoba, menyukai, dan akhirnya secara rutin menggunakan layanan Kereta Cepat Whoosh. Efisiensi dan kenyamanan yang ditawarkan menjadi salah satu nilai tambah yang menjadi unggulan Whoosh.

"Beragam inovasi dihadirkan melalui kolaborasi dengan lokasi wisata, layanan Intermoda dengan berbagai operator transportasi, serta penyediaan area komersial," terangnya. MI/Adam Dwi

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


(WWD)

Ekonomi Kereta Cepat Kereta Cepat Jakarta-Bandung Kereta Cepat Whoosh