Jakarta: Presiden Joko Widodo (Jokowi) resmi membuka perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2023 tepat pukul 09.00 WIB pada Senin, 2 Januari 2023.
"Kita juga patut bersyukur bahwa indeks di tahun 2022 mengalami kenaikan 4,1 persen dibandingkan bursa-bursa di negara lain yang mengalami penurunan yang sangat tajam," kata Jokowi dalam sambutannya.
Jokowi menjelaskan bahwa Pemerintah Indonesia juga telah mencabut kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) pada akhir 2022 karena indikator pandemi covid-19 yang terus menunjukkan pemulihan.
Berdasarkan kajian pemerintah selama 10 bulan terakhir, kata Presiden, indikator penanganan covid-19 Indonesia selalu lebih baik daripada standar yang ditetapkan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
"Telah kita cabut PPKM, bukan untuk gagah-gagahan, tapi memang kajian selama 10 bulan terakhir, angka-angka menunjukkan bahwa kita bisa mengendalikan covid-19. Positivity rate kita, semuanya di bawah, angka kematian, semuanya di bawah standar WHO," ujar Presiden Jokowi.
Presiden Jokowi mengapresiasi pertumbuhan perdagangan saham pada 2022. Kapitalisasi pasar, lanjutnya, telah tumbuh 15 persen hingga mencapai Rp9.499 triliun. Pencapaian tersebut, katanya, merupakan pencapaian yang besar karena diperoleh di tengah-tengah turbulensi ekonomi global pada 2022.
"Ini adalah tahun ujian bagi ekonomi global, maupun ekonomi kita. Kita tetap harus hati-hati, waspada," tambah Presiden Jokowi.
Presiden Jokowi juga mengaku gembira dengan komposisi investor di BEI yang sebanyak 70 persen merupakan investor di bawah 40 tahun, dan 55 persen di bawah 30 tahun. Hal ini menandakan prospek pasar saham Indonesia ke depan masih sangat menjanjikan.
"Dengan optimisme ini, optimisme tapi waspada dan hati-hati, tantangan, utamanya ekonomi global dengan ketidakpastian yang sulit dihitung, sulit dikalkulasi, saya berharap ekonomi kita masih bisa tumbuh di atas lima persen," ucap Presiden Jokowi. Foto: BPMI Setpres Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News