PLTS Apung. Foto: PLTS.
PLTS Apung. Foto: PLTS.

ABB Perkuat Pasokan Listrik PLTS Terapung Cirata Kurangi Emisi 214.000 Ton/Tahun

Arif Wicaksono • 09 Desember 2023 08:27
Jakarta: ABB mengatakan upaya mendukung Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Terapung terbesar di Asia Tenggara bisa mendistribusikan pasokan energi andal dan ramah lingkungan ke 50.000 rumah. Keberadaan PLTS terapung ini diharapkan dapat mengurangi 214.000-ton emisi karbon dioksida setiap tahunnya.
 
baca juga: Mengenal PLTS Terapung Cirata yang Terbesar di Asia Tenggara

Dengan menggandeng tenaga ahli lokal, ABB berhasil menginstalasi, menguji, dan mengoperasikan switchgear berinsulasi udara primer (AIS) tegangan menengah (MV) pada tahap pertama proyek tersebut yang memiliki kapasitas 192-megawatt peak (MWp), atau hampir 30 kali lipat dari kapasitas Ladang Tenaga Surya Terapung terbesar di Eropa, yaitu Waduk Alqueva, Portugal. Proyek PLTS Terapung Cirata merupakan kolaborasi antara pemerintah Indonesia, melalui PT PLN Nusantara Power dengan Masdar, sebuah grup energi terbarukan yang berbasis di Abu Dhabi.
 
“Kami bangga dapat menjadi bagian dari proyek ini, yang tidak hanya strategis bagi Pemerintah Indonesia, namun juga memberikan sinyal positif bagi perekonomian global lainnya yang bermaksud meningkatkan target dekarbonisasi mereka melalui Pembangkit Listrik Tenaga Surya Terapung,” kata Commercial Vice President at ABB’s Electrification business in Indonesia, Ken Yap dikutip Sabtu, 9 Desember 2023.
 
Teknologi dari ABB merupakan bagian penting dalam distribusi energi terbarukan yang andal dari pembangkit listrik tenaga fotovoltaik (PV) terapung pertama dengan skala utiliti di Indonesia dan terbesar di Asia Tenggara. "Infrastruktur distribusi yang kuat sangat penting bagi keberhasilan rencana Pemerintah Indonesia untuk meningkatkan porsi energi terbarukan dalam bauran energinya, dan kami sangat antusias dapat menjadi bagian dari perjalanan tersebut”, tambah dia.

Solusi ABB yang mencakup 17 panel MV primer AIS UniGear ZS1 bertujuan mengontrol, melindungi, dan mengisolasi peralatan listrik serta memastikan keandalan pasokan listrik.
Perangkat tersebut juga membutuhkan pemeliharaan minimum yang memungkinkan tingkat pengembalian investasi yang optimal. Lebih lanjut lagi, perlindungan dan kontrol pengumpan rangkaian produk Relion, REF615 dapat meningkatkan keselamatan karena memungkinkan untuk dioperasikan dan dikendalikan dari jarak jauh.
 
Selain itu, jumlah switchgear ini dapat dengan mudah ditambah, seiring dengan meningkatnya kebutuhan pembangkit di masa mendatang. Adapun keuntungan lainnya dari PV terapung adalah modul-modulnya tetap terjaga dalam kondisi sejuk karena dikelilingi air di sekitarnya sehingga berdampak pada efisiensi yang optimal.

potensi energi terbarukan

Saat ini, energi terbarukan baru menyumbang 14 persen dari total bauran energi di Indonesia. Untuk meningkatkan bauran energi, pemerintah telah menargetkan penambahan 60 instalasi PV terapung lainnya seperti pembangkit listrik Cirata agar mencapai target 23 persen energi terbarukan pada 2025, dan 31 persen pada 2050.
 
Didukung 100 waduk dan 521 danau alami di seluruh negeri, Indonesia memiliki potensi yang sangat besar untuk mewujudkan target. Proyek Cirata akan menjadi cetak biru (blueprint) untuk mereplikasi lebih banyak pembangkit listrik tenaga surya terapung di berbagai wilayah Indonesia maupun di seluruh penjuru dunia.
 
Pembangkit Listrik Tenaga Surya Terapung Cirata mempekerjakan lebih dari 1.400 warga lokal selama proses konstruksinya, serta mencatatkan lebih dari 2 juta jam kerja tanpa kecelakaan.

kurangi penggunaan bahan baku fosil

PLTS terapung seluas 250 hektare (ha) yang berlokasi di Waduk Cirata Jawa Barat ini serupa dengan berbagai proyek instalasi tenaga surya terapung di dunia yang dibangun di atas pembangkit listrik tenaga air dengan tujuan menghasilkan pasokan listrik yang andal, efisien, dan bersih.
 
Langkah ini sejalan dengan hasil studi jurnal Nature yang mengkalkulasi besaran energi listrik yang dihasilkan dari penggunaan 10 persen PLTA yang ada di seluruh dunia melalui panel surya terapung adalah setara dengan tenaga listrik berbahan bakar fosil yang ada di seluruh dunia.
 
Sejalan dengan hal itu, Pemerintah mengintegrasikan peningkatan porsi energi terbarukan ke dalam sistem ketenagalistrikan sebagai hal yang krusial dalam mendukung pencapaian target energi terbarukan sebesar 23 persen pada 2025.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(SAW)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan