Kemitraan tersebut didukung pendanaan awal senilai lebih dari USD2 juta untuk meluncurkan program di Indonesia, dengan potensi untuk diperluas ke Asia Tenggara di tahun-tahun mendatang.
Dukungan dari UBS Optimus Foundation dan Swiss Re Foundation akan diarahkan pada pengembangan dan peningkatan skala cohort (kelompok) pertama bisnis rintisan yang Terratai dampingi, yang dapat menunjukkan dampak terukur pada perlindungan alam dan keanekaragaman hayati.
Dampak tersebut diharapkan dapat dibuktikan melalui beragam pengukuran yang dilakukan secara ketat. Termasuk di antaranya mitigasi karbon dan penghindaran emisi, perlindungan keanekaragaman hayati dan pengelolaan spesies, perlindungan dan pemulihan habitat, serta peningkatan layanan ekosistem.
"Kemitraan antara Terratai, UBS Optimus Foundation dan Swiss Re Foundation merupakan sebuah bukti dari komitmen kolektif kami untuk meninjau ulang bagaimana modal bisa disalurkan untuk Solusi Berbasis Alam (nature-based solutions) dan merupakan sebuah langkah penting dalam proses menjembatani kekurangan pembiayaan global senilai USD800 miliar per tahun untuk melindungi dan memperbaiki alam kita," ujar CEO dan Pendiri Terratai, Matt Leggett, dalam keterangan tertulis, Jumat, 24 November 2023.
Menurut dia, kolaborasi ini melanjutkan dukungan awal dari RS Group, yang sejak awal menyadari ingin melindungi dan memperbaiki alam secara sistemik dan mendukung komunitas yang bergantung hidupnya langsung dari alam. Sehingga harus secara radikal mengevaluasi bagaimana menghargai alam dalam konteks ekonomi.
"Dukungan dari UBS Optimus dan Swiss Re Foundation ini memungkinkan kami untuk melakukan akselerasi upaya mengidentifikasi bisnis model yang berbeda dan dapat melindungi bentang tanah dan laut yang paling rentan di Indonesia, serta memberikan dukungan yang sesuai dan fasilitasi investasi rintisan yang dibutuhkan oleh perusahaan-perusahaan ini untuk tumbuh berkembang, dan membuka jalan ke aktivitas ekonomi yang memperhatikan kelestarian alam," jelas dia.
Baca juga: Ini Cara Indonesia Jadi Hub Digital Global Kawasan Asia |
CEO UBS Optimus Foundation Maya Ziswiler menambahkan, Indonesia ada di garis depan perjuangan global melawan perubahan iklim. Lebih dari setengah permukaan tanah Indonesia ditutupi oleh hutan, dan sangat penting bagi seluruh pihak untuk melindungi 'modal alam' dengan bantuan solusi-solusi berbasis alam.
"Kami percaya dengan kekuatan kemitraan untuk bisa menghadirkan solusi-solusi yang inovatif dan bisa ditingkatkan skala dampaknya. Kemitraan baru kami dengan Terratai untuk melindungi keanekaragaman hayati dan penghidupan yang layak dari masyarakat di Indonesia, dan seiring waktu di Asia Tenggara, adalah sebuah contoh yang sempurna bagaimana UBS Optimus Foundation menginkubasi usaha-usaha yang membawa dampak positif, membuat mereka menjadi lebih siap untuk menerima investasi dan meningkat skala bisnisnya, sambil memastikan bahwa mereka tetap dapat mencapai hasil positif dalam perjuangan melawan perubahan iklim, perlindungan keanekaragaman hayati dan kesejahteraan masyarakat setempat," ujar Maya.
Director at Swiss Re Foundation Stefan Huber Fux mengatakan misi Terratai sejalan dengan komitmen untuk membangun dunia yang lebih tangguh (resilient). Pihaknya sangat bersemangat dapat mendorong solusi-solusi berbasis alam, yang merupakan sebuah fokus utama dalam komitmen strategis untuk membangun bersama suatu ekosistem yang dinamis dengan peluang investasi untuk solusi yang memiliki dampak positif tidak hanya pada lingkungan tetapi juga membuka peluang ekonomi bagi masyarakat lokal.
"Penelitian terbaru menunjukkan sistem pangan global kita, -cara kita menanam, memanen, memproses, dan memperdagangkan apa yang kita makan- sangat bergantung pada alam. Namun sistem pangan global juga merupakan sumber tunggal terbesar pendorong rusaknya alam dan berkurangnya keanekaragaman hayati, serta bertanggung jawab atas lebih dari 30 persen emisi gas rumah kaca global," jelas dia.
ASEAN memperkirakan populasi penduduk di Asia akan tumbuh hingga 770 juta pada 2040, sehingga menambah beban ekosistem air dan daratan untuk produksi pangan populasi tersebut kelak. Dengan proyeksi saat ini, Asia Tenggara bisa jadi akan kehilangan lagi 70 persen habitat alami dan 40 persen dari spesies yang ada, kecuali kita mengambil tindakan tegas.
"Solusi berbasis alam (NBS) menawarkan pendekatan yang berkelanjutan dan efektif untuk mengatasi tantangan lingkungan yang saling terkait ini dengan memanfaatkan kekuatan alam untuk memberikan manfaat bagi masyarakat dan planet ini," kata dia.
Kemitraan antara Terratai, UBS Optimus Foundation, dan Swiss Re Foundation merupakan langkah penting dalam mendorong investasi ke NBS di Indonesia dan di seluruh Asia Tenggara. Investasi ini akan membantu untuk mengembangkan dan meningkatkan skala bisnis serta dampak positif perusahaan-perusahaan berbasis alam yang inovatif yang dapat melindungi dan memulihkan alam, meningkatkan ketahanan iklim, dan menciptakan lapangan kerja dan peluang ekonomi bagi masyarakat lokal.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News