Asisten Menteri Keuangan AS, Alexia Latortue (tengah). Foto: Istimewa.
Asisten Menteri Keuangan AS, Alexia Latortue (tengah). Foto: Istimewa.

Tiga Inisiatif Pokja Transisi Energi Kadin untuk Menarik Minat Investor

Arif Wicaksono • 11 Juli 2024 21:29
Jakarta: Dalam rangka mempercepat transisi menuju energi bersih, Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia melalui Pokja Energi Transisi Kadin mengadakan pertemuan strategis dengan pemerintah Amerika Serikat.
 
baca juga: Kadin Tegaskan Komitmen Tingkatkan Kapasitas UMKM Tanah Air

Pertemuan ini dihadiri oleh Asisten Menteri Keuangan AS, Alexia Latortue, untuk membahas mengenai peluang dan mengatasi tantangannya dalam investasi hijau melalui sektor EBT (Energi Baru Terbarukan) di Indonesia.
 
Pada pertemuan tersebut, Wakil Ketua Umum Koordinator Bidang Kemaritiman, Investasi, dan Luar Negeri Kadin Indonesia, Shinta Widjaja Kamdani, menjelaskan banyaknya peluang dan potensi investasi yang dimiliki Indonesia dalam sektor energi terbarukan. Indonesia juga merupakan negara yang memiliki NBS (Nature Based Solutions) terbesar kedua di dunia setelah Brazil, hingga 1,5 GtCO2/tahun.
 
“Indonesia memiliki potensi sumber daya energi terbarukan dengan total 3.686 GW, yang terdiri dari tenaga surya sebesar 3.295 GW, tenaga air 95 GW, bioenergi 57 GW, tenaga angin 155 GW, energi panas bumi 24 GW, dan energi laut 60 GW. Namun, dari total kapasitas 3.686 GW tersebut, baru 12,54 MW yang telah dimanfaatkan. Dengan mengembangkan potensi ini, Indonesia dapat memiliki lebih dari 1,1 terawatt kapasitas energi terbarukan dan dapat menjadi pemimpin dalam transisi global menuju energi terbarukan,” ucap Shinta dikutip dari keterangan tertulis, Kamis, 11 Juli 2024.

Ketua Pokja Transisi Energi Kadin Indonesia, Anthony Utomo mengatakan investasi yang dilakukan oleh AS di Indonesia dapat membuka ruang lebih untuk meningkatkan kapasitas energi terbarukan, pengembangan teknologi hijau, serta menarik negara lain untuk turut serta berinvestasi di Indonesia pada sektor EBT.
 
Namun, terdapat beberapa tantangan yang perlu diatasi dalam mengimplementasikan hal ini, seperti infrastruktur yang perlu ditingkatkan, regulasi yang mendukung, dan kesiapan sumber daya manusia yang memadai.
 
Anthony juga mengatakan jika Pokja Transisi Energi Kadin telah menyiapkan tiga key initiatives untuk membantu menyiapkan perusahaan di Indonesia untuk menarik investor lokal maupun global, yaitu:

1. Mendorong Implementasi Green Development Initiative

Upaya ini berfokus pada pengembangan strategi menuju ekosistem industri hijau yang berkelanjutan dengan penggunaan energi bersih, baik dari sisi pasokan maupun permintaan.

2. Mengembangkan Renewable Energy Manufacturing

Upaya ini bertujuan untuk mendukung kemandirian teknologi rantai pasok domestik, terutama dalam mendukung pengembangan energi bersih di Indonesia sesuai dengan roadmap TKDN Indonesia.

3. Mengakselerasi Distributed Energy

Upaya ini bertujuan untuk mempercepat distribusi energi atau pemanfaatan generator energi bersih mandiri untuk konsumsi industri, serta mendorong penggunaan energi bersih melalui berbagai solusi inovatif.
 
“Melalui inisiatif-inisiatif tersebut Pokja Transisi Energi Kadin optimis dapat membantu meningkatkan daya saing perusahaan-perusahaan di Indonesia serta menciptakan nilai tambah di mata investor lokal maupun global. Adanya investasi yang dilakukan oleh Amerika Serikat ini merupakan bukti bahwa Indonesia memiliki potensi investasi yang menjanjikan pada sektor EBT,” ucap Anthony.
 
Sebagai informasi, Indonesia merupakan negara penerima investasi hijau terbesar di Asia Tenggara pada 2023, dengan total hampir USD1,6 miliar, tumbuh sekitar 28 persen dibanding tahun sebelumnya. Dengan angka ini, Indonesia menyumbang 25 persen dari total investasi di Asia Tenggara.
 
Pada tahun 2023, Amerika Serikat juga telah berinvestasi di Indonesia sebesar USD500 juta dalam pembuatan panel surya dan modul surya. Amerika Serikat merupakan negara keenam dengan realisasi investasi terbesar di Indonesia, dimana nilai investasinya mencapai total USD9,4 miliar selama periode 2018 hingga triwulan pertama 2023. Dari total realisasi investasi tersebut, terdapat 5.683 proyek yang berhasil menyerap tenaga kerja sebesar 82.299 orang.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(SAW)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan