Menteri Koordinator Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan saat pembukaan Indonesia Sustainability Forum (ISF). Foto: Dokumen Kemenko Marves
Menteri Koordinator Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan saat pembukaan Indonesia Sustainability Forum (ISF). Foto: Dokumen Kemenko Marves

RI Siap Kolaborasi Hadapi Tantangan Perubahan Iklim

Media Indonesia • 08 September 2023 08:17
Jakarta: Pemerintah Indonesia siap berkolaborasi dan bekerja sama dalam mengatasi tantangan perubahan iklim dan keberlanjutan global.  
 
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan demikian lantaran krisis iklim telah merugikan perekonomian global sebesar USD23 triliun pada 2050 dengan tiga juta kematian setiap tahunnya.
 
Menurutnya, sudah saatnya Indonesia bersama negara-negara lain berkolaborasi mengatasi masalah krisis iklim.

"Indonesia mempunyai peran penting dalam upaya dekarbonisasi global. Indonesia terbuka untuk berkolaborasi dan bekerja sama dalam mengatasi tantangan keberlanjutan global," ujar Luhut dalam pembukaan Indonesia Sustainability Forum (ISF) 2023 di Jakarta, dilansir Media Indonesia, Jumat, 8 September 2023.
 
Baca juga: Bos Bank Dunia Lempar Pujian untuk Indonesia tentang Mangrove, Kenapa?

Luhut menambahkan, untuk mengatasi krisis iklim tidak bisa dilakukan sendiri-sendiri. Harus ada kerja sama dari berbagai pihak untuk saling bergandengan tangan.
 
Lebih lanjut, setiap orang perlu mengambil tindakan dan bertindak untuk menyelamatkan masa depan bumi dari perubahan iklim. Namun, kolaborasi internasional dengan kecepatan dan skala yang besar semakin dibutuhkan saat ini.
 
"Dengan semangat kolaborasi global, kami memprakarsai Indonesia Sustainability Forum, sebuah forum tempat para pemimpin global berkumpul untuk mendorong kolaborasi internasional yang konkrit dalam mengejar pertumbuhan yang berkelanjutan dan inklusif," tutur Luhut. 

Tantangan keberlanjutan

Luhut mengangkat beberapa topik penting mengenai tantangan keberlanjutan seperti mengurangi emisi gas rumah kaca serta timbunan limbah dari kegiatan ekonomi, melestarikan keanekaragaman hayati dan ekosistem untuk menjamin kesejahteraan alam dan melindungi planet yang layak huni.
 
Selain itu, meningkatkan ekonomi hijau melalui pembangunan bisnis baru yang ramah lingkungan hingga menerapkan faktor finansial, teknologi, sumber daya manusia, dan faktor pendukung lainnya untuk mempercepat pertumbuhan berkelanjutan.
 
"Kami berupaya mendorong diskusi yang bermanfaat dan produktif di antara para pemimpin dan pemangku kepentingan utama yang hadir dalam dua hari ke depan," ucap dia.

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ANN)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan