Ketua Umum DPP Serikat Pekerja BTN Satya Wijayantara dan Ketua Umum Serikat Pekerja BRI Ruslina Harsono dalam keterangan resmi bersama, Jumat, 30 Agustus 2019, menyatakan mendukung sikap Suprajarto yang menolak hasil RUPSLB BTN untuk poin mengangkat Suprajarto sebagai Direktur Utama BTN.
Serikat pekerja juga meminta Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno untuk menghormati prinsip-prinsip tata kelola atau good corporate governance dan pelaksanaan manajemen karis bagi bankir di lingkungan BUMN melalui talent management system yang adil.
Serikat pekerja menyatakan sikap bahwa sesungguhnya pemberian tugas kepada Suprajarto sebagai Dirut BTN yang sebelumnya menjabat sebagai Dirut BRI pada dasarnya sebuah pelecehan profesi. Hal itu berpotensi menimbulkan kemarahan bagi ribuan alumni BRI yang tersebar diseluruh wilayah di Indonesia.
Hal itu termasuk di BTN karena penugasan diberikan dari BRI kepada BTN, yang notabennya dari ukuran kapasitasnya BTN jauh lebih kecil dari BRI. Hal ini dibuktikan dari kondisi aset BTN yang hanya 25 persen dari aset BRI.
Lebih jauh, serikat pekerja meminta kepada seluruh pejabat di lingkungan BUMN untuk menahan diri dengan tidak mengambil keputusan politik apapun hingga pelantikan Presiden Joko Widodo pada 10 Oktober 2019. Hal tersebut sesuai dengan imbauan Ketua KSP Muldoko dan arahan langsung dari Presiden Jokowi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
