"Untuk Alfamart sekitar Rp350 miliar, apakah itu jadi target dihabiskan? Iya tergantung jumlah supplier yang mengakses," ujar Head of Cash Management and Banks, Standard Chartered Bank Indonesia Rolly A Lahafu di Hotel Shangri-La, Jakarta, Senin, 2 April 2018.
Ia menambahkan program pembiayaan tersebut memberikan fleksibilitas bagi mitra bisnis Alfamart sebagai debitur dengan proses pencairan dana yang lebih cepat serta bunga pinjaman yang relatif lebih rendah yakni sebesar 8,5 persen.
Sebelumnya Standard Chartered Bank menggandeng perusahaan retail PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (Alfamart) untuk program solusi modal kerja terpadu. Layanan tersebut memberikan pembayaran lebih cepat dalam pendanaan modal kerja terpadu pada mitra bisnis Alfamart.
Layanan tersebut, hanya diperuntukan untuk mitra bisnis Alfamart yang kurang lebih berjumlah 400 pemasok dan telah terdaftar. Kini Alfamart memiliki 13.477 jaringan toko di berbagai wilayah Indonesia dan setidaknya ada empat juta konsumen yang bertransaksi di gerai jaringan mini market ini setiap harinya.
Standard Chartered Bank berharap hingga akhir 2018, jumlah pemasok yang bergabung dalam program ini bisa menjangkau pemasok, seperti perusahaan, pelaku usaha, maupun usaha perorangan.
"Kami percaya rantai usaha dapat tumbuh lebih kuat dan berkelanjutan, khususnya dalam mendukung pemasok dengan skala usaha UKM," tutup CEO SCB Indonesia Rino Donosepoetro.
Saat ini pihaknya telah menjalin kerja sama dengan 16 perusahaan untuk mengunakan pelayanan tersebut dan masing-masing perusahaan diberikan dana Rp2,3 triliun. Alfamart merupakan klien bank ke-16 dan sudah ada sekitar 500 mitra yang telah memanfaatkan layanan serupa sejak Bank fokus menawarkan layanan tersebut dari dua tahun lalu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
