Menko Maritim Rizal Ramli mengaku telah membahas isu kerja sama strategis bidang maritim bersama dengan kementerian terkait yaitu Kementerian Luar Negeri, Kementerian Kelautan dan Perikanan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Badan Keamanan Laut, dan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, dimana hasil kesepakatan dengan pihak Kerajaan Denmark ini berupa hal-hal strategis yang akan dituangkan dalam bentuk Memorandum Saling Pengertian (MSP).
Adapun kesepakatan kerja sama antara RI dan Kerajaan Denmark di bidang maritim mencakup pertukaran informasi dan data mengenai kebijakan kelautan atau kemaritiman.
"Kemudian pengembangan industri maritim dan infrastruktur, termasuk pembuatan kapal dengan konsep hijau (ramah lingkungan), dan pengembangan zona ekonomi yang komprehensif, kebijakan pengawasan dan inspeksi kepelabuhanan, keselamatan dan keamanan penumpang dan pelaut, peningkatan kapasitas dan teknologi kelautan, serta pelatihan pelaut," kata Rizal Ramli, di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Kamis (22/10/2015).
Dia mengatakan, secara eksplisit beberapa waktu lalu Denmark mengutarakan keinginan untuk mendukung dan ikut serta dalam investasi pembangunan infrastruktur pelabuhan dalam kerangka Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Sabang di Provinsi Aceh.
"Hal ini dapat membangkitkan kembali kawasan Sabang sebagai Kota Pelabuhan penting sebagaimana pada era akhir 1800-an. Mengingat sudah cukup penuhnya fasilitas pelabuhan di sekitar kawasan Selat Malaka, baik yang ada di Malaysia maupun Singapura," ungkap dia.
Masuknya investasi Denmark di bidang maritim, lanjut Rizal, juga akan menciptakan keseimbangan dengan negara investor lainnya di Indonesia seperti halnya di Tiongkok.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
