Kepala BPKH Anggito Abimanyu mengatakan hampir 50 persen dari total dana haji sebesar Rp110 triliun disimpan dalam BPS-BPIH. Sedangkan sisanya diinvestasikan dalam bentuk surat berharga syariah, yaitu sukuk pemerintah.
"Kami klarifikasi, dari total dana haji, 50 persen di BPS-BPIH plus Rp7 triliun, sisanya di surat berharga syariah, tidak ada investasi langsung infrastruktur, tidak ada," kata dia ditemui di Festival Ekonomi Syariah Indonesia (ISEF) 2018 di Surabaya, Jumat, 14 Desember 2018.
Dirinya menambahkan, investasi di surat berharga tahun depan akan mulai dikurangi menjadi 30 persen dari total dana haji. Sedangkan 20 persen akan diinvestasikan secara langsung untuk kepentingan haji, dan 50 persen lainnya akan tetap berada di BPS-BPIH.
"Tahun depan kami kurangi porsi ke sukuk jadi hanya 30 persen saja. Nah 20 persennya lagi di investasi langsung. Investasi terkait dana haji, mulai dari penerbangan, hotel, katering. Itulah yang kami prioritaskan di tahun depan," jelas dia.
Anggota Badan Pelaksana BPKH Iskandar Zulkarnain menjelaskan, kalaupun dana haji digunakan untuk pembiayaan infrastruktur maka akan dikhususnya untuk sarana pendukung ibadah haji. Sementara dana sukuk yang digunakan untuk infrastruktur merupakan kewenangan pemerintah.
"Kalau di Sukuk/SBSN itu bukan didedikasikan untuk itu. Itu kan di pemerintah, bukan di BPKH. Kalaupun ada investasi langsung ke infrastruktur di kemudian hari, kami ingin investasi di infrastruktur khusus haji seperti pemondokan," ungkapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
