"Memang hingga pertengahan 2016 kami belum bisa membeli jagung dari petani lokal karena harga di pasar masih tinggi," kata Kepala Perum Bulog Divre Sulut dan Gorontalo Sabarrudin Amrulla, seperti dikutip dari Antara, di Manado, Senin (6/6/2016).
Dia mengatakan saat ini harga jagung di sentra perdagangan Kota Manado dan sekitarnya masih tinggi yakni Rp3.500 per kilogram, sedangkan harga pemerintah hanya Rp3.150 per kilogram. "Sehingga hal ini yang membuat kami agak kesulitan menyerap jagung dari petani," jelasnya.
Sabarrudin mengatakan tahun ini pihaknya menargetkan 100 ton jagung bisa terserap dari petani lokal. Dia mengungkapkan, ada aturan yang telah diatur oleh pemerintah soal harga pembelian jagung dari petani yakni sesuai dengan kualitas termasuk kadar air.
Untuk kadar air 35 persen, alfatoksin 100, butir rusak tiga persen, jamur dua persen, pecah dua persen dan benda asing dua persen dihargai sebesar Rp2.500 per kilogram. Jagung dengan kadar air 30 persen, alfatoksin 100, butir rusak tiga persen, jamur dua persen, pecah dua persen dan benda asing dua persen dihargai sebesar Rp2.750 per kilogram.
Sementara untuk kadar air 25 persen, alfatoksin 100, butir rusak tiga persen, jamur dua persen, pecah dua persen dan benda asing dua persen dihargai sebesar Rp2.850 per kilogram. Untuk kadar air 20 persen, alfatoksin 100, butir rusak tiga persen, jamur dua persen, pecah dua persen dan benda asing dua persen dihargai sebesar Rp3.050 per kilogram.
"Dan untuk kadar air 15 persen, alfatoksin 100, butir rusak tiga persen, jamur dua persen, pecah dua persen dan benda asing dua persen dihargai sebesar Rp3.150 per kilogram," tutup Sabarrudin.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
