Dia menambahkan di waktu yang sama, tingkat harga di penggilingan mencapai Rp4.844 per kg, atau naik 2,69 persen bila dibanding harga gabah kualitas yang sama pada Desember 2016.
"Rata-rata harga gabah kering giling di petani mencapai Rp5.542 per kg, atau naik 1,91 persen dan di tingkat penggilingan Rp5.636 per kg, atau naik 1,53 persen," kata dia di di Gedung BPS, Jakarta, Rabu (1/2/2017).
Harga gabah kualitas rendah di tingkat petani sebesar Rp4.225 per kg, atau naik 1,36 persen, dan di tingkat penggilingan mencapai Rp4.326 per kg, atau naik 1,56 persen.
Bila dibandingkan Januari 2016, Suharyanto mengatakan, rata-rata harga pada Januari 2017 di tingkat petani untuk gabah kering panen, gabah kering giling dan gabah kualitas rendah turun masing-masing 8,68 persen, 2,58 persen, dan 6,53 persen. Begitu pula di tingkat penggilingan terjadi penurunan masing-masing-masing 8,45 persen, 2,91 persen, dan 6,24 persen.
"Jika dibanding dengan Januari 2016, rata-rata harga beras di penggilingan pada Januari 2017 untuk premium turun 3 persenn kualitas medium turun 4,69 persen, kualitas rendah turun 6,58 persen," papar Kecuk sapaan akrab Suharyanto.
Dia menambahkan, penjualan gabah kering panen banyak yang ditransaksikan sepanjang Januari 2017. Hal itu berdasarkan 1.001 transaksi penjualan gabah di 24 Provinsi selama bulan Januari tahun ini.
"Gabah kering panen ditransaksikan paling banyak dengan porsi 70,93 persen, gabah kualitas rendah 15,08 persen, dan gabah kering giling 13,99 persen," pungkas Suharyanto.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
