Usulan ini disampaikan lantaran setiap ke ladang sawit di Sabah atau Sarawak, maupun Semenanjung Malaysia, umumnya kekurangan tenaga kerja. Padahal, ladang tersebut sangat luas.
"Setiap saya ke ladang di Sabah, Sarawak maupun Peninsula, umumnya mereka kekurangan tenaga kerja. Kita usulkan bagaimana perbatasan kita, misalnya di Entikong, kita bangun kawasan industri," kata Rusdi kepada awak media di Sarawak, Jumat, 16 Maret 2018.
"Jadi, teman-teman Malaysia bisa bangun industri di sana, tenaga kerja tidak perlu ilegal," imbuhnya.
Dia menuturkan sudah mendapatkan uang untuk membangun sekolah vokasional di sana. Sehingga, anak-anak Sekolah Dasar atau Sekolah Menengah Atas yang ada di Malaysia bisa dibawa ke Entikong.
"Mereka bisa diarahkan kejuruan, sesuai dengan industri yang akan dibangun," kata dia.
"Kita akan sampaikan ke Pemerintah Indonesia untuk membangun kawasan industri di perbatasan," lanjut dia.
Rusdi berharap pengusaha Malaysia mau berinvestasi di sana. Pasalnya, hal tersebut juga bisa berguna untuk Malaysia.
"Kita dua negara, kalau kerja sama dengan baik tanpa kompetisi, korporasi mana lebih tinggi, kalau kita enggak berpikir ke sana, kita akan menjalin kerja sama yang baik," tukasnya.
Karenanya, hari ini, Rusdi dan Tim KBRI Kuala Lumpur meresmikan beberapa community learning center (CLC) di berbagai perkebunan sawit di Malaysia. Hal ini guna memberikan pelajaran dasar bagi anak-anak yang akan jadi masa depan kedua negara.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
