Menurut Dahlan, dengan adanya keputusan dari MK, berarti akan diketahui siapa nama presiden terpilih selanjutnya. Dengan begitu, presiden saat ini, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), akan berkoordinasi dengan presiden terpilih mengenai bagaimana keberlanjutan jabatan nomor satu di Pertamina itu.
"Hari ini kan ada keputusan MK kan akan ada keputusan siapa presiden terpilih. Presiden SBY melakukan komunikasi kepada presiden terpilih mengenai gimana baiknya kepada Dirut Pertamina," terang Dahlan di Jakarta, Kamis (21/8/2014).
Menurut Dahlan, itu merupakan instruksi dari Presiden SBY. Ia mengatakan, SBY tidak ingin membuat keputusan sepihak. mengingat masa jabatannya sudah kurang dari dua bulan lagi dan di masa-masa ini juga terdapat transisi kepemerintahan.
"Sikap pak SBY seperti itu, karena pak SBY menyadari ini masa transisi tidak baik kalau tidak dikomunikasikan," ucapnya.
Lebih lanjut, Dahlan menjelaskan dirinya juga tidak mau muluk-muluk akan sosok pengganti Karen. Yang pasti, katanya harus memiliki wawasan yang luas, bukan hanya sosok yang pintar.
"Kriterianya? Nomor satu integritas yang lebih bagus, kalau pintar semua sudah pintar. Calonnya bisa berasal dari luar dan dalam perusahaan," tandasnya.
Dahlan menambahkan, ini juga berlaku untuk menentukan pengganti Direktur Utama PT PLN (Persero) dan PT Garuda Indonesia Airlines Tbk (Persero).
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
