"Kami menyambut positif komitmen pemerintah, Bank Indonesia (BI) serta Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan kami berharap ekonomi dapat tumbuh lebih baik," ungkap Jahja, di Hotel Kempinski, Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, Rabu (28/10/2015).
Kendati pemerintah telah mengeluarkan sejumlah paket kebijakan ekonomi, namun Jahja tidak menampik jika risiko bagi perbankan masih akan tetap ada. Terutama dengan melonjaknya risiko kredit bermasalah yang kemudian memberi tekanan teehadap keuntungan perusahaan.
"Meskipun demikian, kami menyadari bahwa masih terdapat risiko kredit bermasalah yang berpotensi memberi tekanan terhadap profitabilitas bank ke depannya," terang dia.
Oleh karena itu, lanjut Jahja, BCA akan tetap berhati-hati dalam menyalurkan kredit serta memperkuat posisi permodalan untuk tetap menjaga kinerja perusahaan tetap positif. Hal ini penting dilakukan mengingat situasi dan kondisi ekonomi Indonesia masih tengah tidak menentu.
"Untuk itu pengawasan aktif terhadap kualitas aset, penyaluran kredit yang berhati-hati, penguatan posisi permodalan dan pengetatan beban operasional akan menjadi prioritas utama guna mempertahankan hasil kinerja yang positif," pungkas Jahja.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
