"Ini kan masih jauh dari kerusuhan 1998 misalnya. Dinamika politik kan biasa dalam demokrasi, yang penting tidak ada kerusuhan," kata Kepala Eksekutif LPS Fauzi Ichsan di Pacific Century Place, Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta Selatan, Selasa, 24 September 2019.
Menurutnya, situasi dan kondisi politik sejauh ini belum mengganggu kondisi psikologis nasabah perbankan. Nasabah dan investor masih percaya dengan prospek stabilitas politik dan ekonomi Indonesia.
Lagipula, sambung Fauzi, nasabah dan investor perbankan lebih mencermati perkembangan aspek fundamental ekonomi domestik dan dampak dari perekonomian global. Hal itu seperti pergerakkan suku bunga, prospek pertumbuan ekonomi, laju inflasi, dan juga aliran modal masuk dari luar negeri.
"Kalau kita bicara simpanan, itu sangat tergantung suku bunga, pertumbuhan ekonomi, inflasi dan aliran modal dari dalam negeri dan luar negeri," urai Fauzi.
Aksi demonstrasi menolak sejumlah rancangan undang-undang digelar mahasiswa di beberapa daerah. Di Jakarta, Tol Dalam Kota terpaksa ditutup lantaran unjuk rasa mahasiswa di depan Gedung DPR/MPR, Jakarta Pusat.
Massa menolak pengesahan Rancangan Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (RKUHP). Mereka juga tak terima RUU Perubahan UU Nomor 12 Tahun 1995 tentang Pemasyarakatan dikukuhkan karena melonggarkan hukuman bagi koruptor.
Selain itu, massa meminta RUU Perubahan UU Nomor 30 Tahun 2002 tentang Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang sudah disahkan, dibatalkan. Gedung DPR dan DPRD di sejumlah daerah masih terus didatangi massa hingga hari ini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
