"Pada dasarnya kita mau Indonesia-Malaysia beres, kompak. Karena 85 persen dari total produksi CPO," ujarnya, di Hotel Grand Hyatt, Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, Jumat (30/10/2015).
Dirinya menambahkan, setelah kesepakatan antara Indonesia-Malaysia tercapai barulah negara lain akan diundang untuk bergabung. "Kalau Indonesia-Malaysia kompak baru ke yang lain. Baru kita undang negara lain seperti Thailand, Brasil, Kolombia, Ghana," jelas Rizal.
Sebelumnya, Indonesia dan Malaysia berencana merumuskan secara lebih detail berbagai aspek dari council of crude palm oil producen atau dewan untuk negara produsen palm oil melalui pertemuan technical team antar kedua negara.
Kedua, Indonesia-Malaysia akan merumuskan standarisasi produk CPO yang akan diterapkan di kedua negara. Standar tersebut akan berlaku global, pro terhadap lingkungan, pro terhadap sustainibility, juga pro terhadap petani kecil di Indonesia maupun Malaysia.
Selanjutnya, kedua negara juga akan bekerja sama untuk membangun green economic zone atau kawasan industri khusus yang akan memproduksi produk yang bersahabat terhadap lingkungan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
