“Waktu itu saya kira terburu-buru untuk meresmikan Terminal 3 ini. Tapi, seiring waktu, saya lihat sudah banyak kemajuan yang dilakukan Angkasa Pura II,” kata Dudi saat dihubungi, Minggu (2/10/2016).
Salah satu dari lima juri dunia yang mewakili Asia pada pameran dirgantara Paris Airshow ini menambahkan keberadaan Terminal 3 layak mendapat dukungan agar mampu bersaing dengan bandara internasional lainnya.
"Dulu signboard masih kurang, parkir dan penjemputan masih membingungkan, dan restoran minim, tapi sekarang sudah teratasi dengan baik. Beberapa restoran atau cafe juga sudah beroperasi," kata Dudi.
Menurutnya, Terminal 3 bisa meniru Bandara Dubai dengan keberadaan beberapa restoran dan toko yang dapat menarik perhatian penumpang.
"Di (Bandara) Dubai, keberadaan toko perhiasan membuat orang tak merasa bosan meski harus menunggu lama di bandara," kata dia.
Terminal 3, tambah dia, dapat juga seperti Changi yang memadukan beragam gaya hidup. “Kita juga bisa mencontoh seperti itu dengan mengedepankan lifestyle-nya. Kehadiran merchant-merchant kelas dunia tanpa mengurangi fungsi dari bandara itu sendiri,” katanya.
Dia optimistis Terminal 3 dapat bersaing dengan bandara internasional lainnya jika memang pembangunannya sudah selesai seratus persen
“Satu catatan saya, jika semua prosedur dijalankan dengan baik, termasuk fasilitasnya, saya kira kita bisa bangga punya Terminal 3,” kata Dudi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
