Hal itu dikatakan, Kepala Divisi LRT, Najib Tawangalun lantaran setelah melalui beberapa kali rapat bersama ada beberapa wilayah yang berpotensi ramai penumpang.
"Jadi itu masih memungkinkan direview kembali. Melihat potensi masyarakatnya," kata Najib di Kantor Kemenko Kemaritiman, Jalan MH Tamrin, Jakarta, Senin 31 Juli 2017.
Menurutnya, jika ada potensi tempat yang ramai akan banyak penumpang yang diangkut LRT. Lalu, semakin banyak penumpang yang diangkut maka subsidi yang dikeluarkan untuk proyek tersebut akan berkurang.
"Padahal konsep pembiayaan kan semakin banyak penumpang kita subsidi semakin turun," ucap dia.
Kendati demikian, ia menambahkan kajian mengenai posisi stasiun dan jumlah stasiun tidak akan mengubah grand design proyek yang ditargetkan selesai pada 2019 tersebut.
"Saya pikir tidak akan mengubah design. Tapi, itu sangat memungkinkan posisi stasiun dan banyaknya jumlah stasiun," imbuh dia.
"Jadi gini, yang kita sampaikan adalah hasil review PricewaterhouseCoopers ( PwC) dari informasi terkini. Pokoknya konsepnya kita pegang, kita cari banyak penumpangnya. Jadi subsidi bisa kurang. Itu yang jadi landasan kita review," jelas dia lagi.
Nantinya, KAI akan berkordinasi dengan Kementerian Perhubungan dan Adhi Karya untuk menentukan lokasi stasiun. Jika Pemerintah merasa lokasinya tidak tepat stasiun akan digeser.
"Ini kita masih koordinasi dengan Kemenhub dan Adi arya. kalau masih inplace kita jalan, kalau masih kurang pas kita usulkan kita geser," pungkas dia.
Berikut stasiun-stasiun yang akan dilalui LRT:
1. Bekasi Timur-Cawang: Bekasi Timur-Bekasi Barat-Cikunir-Jatibening-Halim-Cawang
2. Cibubur-Cawang: Cibubur-Ciracas-Kampung Rambutan-TMII-Cawang
3. Cibubur-Bogor: Baranangsiang-Sentul-Sirkuit Sentul-Cibinong-Gunung Putri-Cibubur
4. Cawang-Dukuh Atas: Cawang-Cikoko-Pancoran-Smesco-Kuningan-Soemantri Brodjonegoro-Kuningan Sentral-Dukuh Atas.
5. Dukuh Atas-Palmerah-Senayan: Dukuh Atas-Palmerah-Gelora-Senayan
6. Palmerah-Grogol: Palmerah-Tomang-Grogol.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
