"2016 kami menargetkan membeli jagung sebanyak 100 ton seperti 2015," kata Kepala Perum Bulog Divisi Regional (Divre) Sulut Sabarrudin Amrulla, seperti dikutip dari Antara, di Manado, Kamis (19/5/2016).
Dia mengatakan ada aturan yang telah diatur oleh pemerintah soal harga pembelian jagung dari petani yakni sesuai dengan kualitas termasuk kadar air. Untuk kadar air 35 persen, alfatoksin 100, butir rusak tiga persen, jamur dua persen, pecah dua persen dan benda asing dua persen dihargai sebesar Rp2.500 per kilogram.
Jagung dengan kadar air 30 persen, alfatoksin 100, butir rusak tiga persen, jamur dua persen, pecah dua persen dan benda asing dua persen dihargai sebesar Rp2.750 per kilogram. Untuk kadar air 25 persen, alfatoksin 100, butir rusak tiga persen, jamur dua persen, pecah dua persen dan benda asing dua persen dihargai sebesar Rp2.850 per kilogram.
Warga menyortir jagung hasil panen (ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra)
Sedangkan untuk kadar air 20 persen, alfatoksin 100, butir rusak tiga persen, jamur dua persen, pecah dua persen dan benda asing dua persen dihargai sebesar Rp3.050 per kilogram.
"Dan untuk kadar air 15 persen, alfatoksin 100, butir rusak tiga persen, jamur dua persen, pecah dua persen dan benda asing dua persen dihargai sebesar Rp3.150 per kilogram," jelas Sabarrudin.
Dia menjelaskan sampai saat ini belum ada yang dibeli oleh Perum Bulog divre Sulut karena harga yang diberikan oleh pemerintah masih jauh lebih murah dibandingkan harga di pasar. "Namun, Bulog akan melakukan pembelian dan mencapai target sebesar 100 ton dengan tujuan untuk mengamankan harga jagung di tingkat petani hingga 1 Maret 2017," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
