Seperti yang dialami Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Sudirman Said. Di tengah kesibukannya mengurus penurunan harga BBM jenis solar dan premium, Sudirman menyempatkan diri pulang kampung dan berkunjung ke almamaterya yakni SMA Negeri 1 Brebes, Jawa Tengah, akhir pekan lalu.
Sejak turun dari mobil, Sudirman sudah disambut dengan bersalaman serta peluk cium, hingga masuk ke aula SMA Negeri 1 Brebes tempat pertemuan antara teman seangkatan, guru, dan ratusan siswa-siswi berlangsung.
Tentu, kesempatan ini dimanfaatkan panitia untuk mendaulat sang menteri naik podium untuk memberikan sambutan. Tepuk tangan membahana pun sesekali terdengar di sela ceramah sang menteri.
Dalam ceramahnya, Sudirman bercerita mengenai masa lalunya yang disebutnya kurang beruntung karena orangtuanya yang berekonomi pas-pasan. Lelaki kelahiran Desa Slatri, Kecamatan Larangan, Kabupaten Brebes, 16 Februari 1963 ini mengungkapkan jika dirinya acap kali telat membayar SPP.
Tak hanya itu, Sudirman pun sering menunggak cicilan uang gedung sekolahnya. Beruntung, salah seorang gurunya bernama Hermiyati, membantunya sehingga mendapatkan keringanan membayar SPP dan cicilan uang gedung.
Hermiyati mengakui, sejak sekolah, Sudirman merupakan anak yang pintar, sehingga dia bersedia membantu untuk meringankan SPP dan membebaskan cicilan uang gedung. Bahkan, tambah Hermiyati, karena kepintarannya, Sudirman akhirnya bisa masuk tanpa tes ke Sekolah Tinggi Akuntansi Negara (STAN).
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
