Direktur Utama Adira Finance Hafid Hadeli membenarkan untuk menunjang kegiatan usaha penyaluran pembiayaan Adira Finance telah memiliki beberapa alternatif sumber pendanaan. Alternatif itu seperti skema pembiayaan bersama dan pendanaan eksternal yang terdiri dari pinjaman perbankan baik dari dalam negeri maupun luar negeri serta surat utang dalam negeri.
"Strategi ini membantu Adira Finance dalam memiliki fleksibilitas guna memperoleh pendanaan yang mencukupi dengan tingkat bunga yang kompetitif," kata Hafid, ketika ditemui Medcom.id, di Jakarta, Kamis, 15 Februari 2018.
Sepanjang 2017, lanjutnya, piutang pembiayaan yang didanai skema pembiayaan bersama mencapai Rp18,0 triliun atau setara dengan 40 persen dari piutang pembiayaan yang dikelola. Sementara pendanaan yang berasal dari eksternal mencapai Rp21 triliun. Pinjaman perbankan dan pasar modal memiliki kontribusi 50-50 persen.
"Gearing ratio terjaga pada tingkat 3,7 kali. Pada 2017, kami juga sudah menerbitkan obligasi sebesar Rp4,1 triliun melalui Penawaran Umum Berkelanjutan (PUB) III Tahap V & VI dan Obligasi Berkelanjutan IV Tahap I," kata Hafid.
Sementara itu, Direktur Keuangan Adira Finance I Dewa Made Susila menambahkan, Adira Finance telah menerbitkan sukuk sebesar Rp586 miliar melalui Sukuk Mudharabah Berkelanjutan II Tahap III dan Sukuk Mudharabah Berkelanjutan III Tahap I. Tidak hanya itu, Adira Finance juga telah menandatangani pernajnjian fasilitas pinjaman sindikasi sebesar USD250 juta.
"Kebijakan Adira Finance dalam mengelola risiko yang melekat pada pinjaman perbankan luar negeri adalah dengan melakukan lindung nilai sepenuhnya," pungas Dewa Made.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
