Menurut Direktur Komunikasi BI Peter Jacobs mengatakan, hal itu dikarenakan masyarakat masih belum mendapatkan informasi penggunaan PIN enam digit tersebut. Padahal, menurut Peter, salah satu tujuan penggunaan PIN enam digit ini, selain untuk mendorong gerakan non tunai, juga karena penggunaan kartu kredit perlu diamankan.
"Awalnya ingin diterapkan 1 Januari 2015, karena untuk persiapan masyarakat, kalau bank belum siap, (tidak bisa) kita paksakan. Untuk itu kita lebih dorong informasi ini. Bayangkan saja hanya tiga persen yang mengaktivasi PIN. Tadinya, mulai Januari pemegang kartu kredit harus mengaktivasi PIN, namun banyak masalah, dan ini memengaruhi cara pembayaran secara keseluruhan. Sehingga penggunaan PIN enam digit pada kartu kredit itu diputuskan untuk mulai dijalankan pada 1 Juli 2015," kata Jacob ketika ditemui dalam acara outlook perekonomian Indonesia 2015 dan arah kebijakan BI di perpustakaan BI, Surabaya Jawa Timur, Sabtu (13/12/2014).
Dia menjelaskan, dalam menyampaikan informasi kepada masyarakat, Dewan Gubernur BI telah bertemu asosiasi dan perbankan, bahwa penggunaan PIN enam di kartu kredit akan dilaksanakan mulai Juli 2015.
"Jadi setiap kartu baru atau masa berlakunya berakhir melewati Juli 2015, pengguna kartu kredit wajib menggunakan pin enam digit," kata dia.
Menurut Jacob, saat ini pengguna kartu kredit masih bisa menggunakan tanda tangan dalam bertransaksi, tapi pada 1 Juli 2015 nanti pengguna kartu kredit sudah diwajibkan menggunakan PIN enam digit.
"Sekarang masih bisa pakai tanda tangan, tapi 1 Juli nanti harus dan wajib pakai PIN. Kalau yang belum pakai PIN itu belum expired (masa berlaku kartu telah habis), maka ketika expired itu diperpanjang, dan harus aktiviasi PIN, bahkan dari sekarang dan beberapa yang lalu juga sudah ada yang melakukan aktivasi PIN kartu kredit," tukasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
