CEO Citi Indonesia Batara Sinaturi menjelaskan kegiatan tersebut bekerja sama dengan lembaga nirlaba Indonesia Business Links (IBL) dan menyasar siswa SMK yang berlokasi di area industri seperti Bekasi, Cikarang, dan Karawang, melalui keterampilan soft skill dan hard skill.
"Program ini berorientasi pada terbukanya kesempatan ekonomi yang lebih baik bagi generasi muda melalui peningkatan kapasitas dalam mempersiapkan diri untuk menjadi tenaga kerja siap kerja, maupun menjadi seorang wirausaha yang handal," ujar Batara, di Hotel Le Meridien, Jakarta, Rabu, 25 Juli 2018.
Ia berharap kegiatan yang sudah berlangsung sejak Agustus 2017 hingga Juni 2018 ini bisa mendorong semakin banyak kaum muda mencapai potensi tertinggi dalam peningkatan peluang ketenagakerjaan dan keahlian kewirausahaan. Tentu hal tersebut bisa berdampak positif bagi pemerataan kesejahteraan.
Sementara itu, Country Head Corporate Affaird Citi Indonesia Elvera N Makki menambahkan kegiatan tersebut merupakan implementasi dari inisiatif Pathways to Progress yang dinisiasi oleh Citi Foundation dan dilaksanakan di berbagai negara di dunia sejak tahun lalu.
Program tersebut, tambahnya, dengan total investasi tambahan sebesar USD100 juta yang diberikan bagi 500 ribu anak muda hingga 2020. Pihaknya menyakini saat ini di dunia terdapat 1,2 miliar anak muda, di mana 156 juta memiliki pekerjaan namun masih hidup di bawah garis kemiskinan.
"Sedangkan ada 71 juta anak muda tidak memiliki pekerjaan. Angka ini tiga kali lebih banyak dibandingkan dengan pengangguran usia dewasa. Ini menjadi dasar Citibank untuk berkomitmen terhadap generasi muda di dunia," tuturnya.
Adapun di Indonesia, data dari Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan jumlah pengangguran di usia 15-24 tahun mendominasi jumlah keseluruhan pengangguran yang ada. Lebih lanjut, Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) tertinggi terjadi pada lulusan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) yaitu sebesar 11,41 persen dari total 7,04 juta pengangguran per Agustus 2017.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
