"Selama ini kan AS menjadi salah satu mitra dagang terbesar kami, bagaimana agar ada kapal yang melayani penyeberangan barang langsung ke sana," kata Ketua Apindo Jawa Tengah Frans Kongi dikutip dari Antara, Selasa (27/9/2016).
Selain AS, yang perlu diadakan juga kapal dari Semarang langsung menuju ke Tiongkok dan negara-negara di Timur Tengah.
"Kami banyak mengirimkan barang ke negara-negara tersebut salah satu yang paling banyak adalah tekstil," tambahnya.
Menurut dia, sejauh ini, kapal dari Semarang yang melakukan pengiriman ke luar negeri hanya menuju ke Singapura. Dari Singapura, barang baru dipindahkan ke kapal dengan tujuan sesuai negara yang dimaksud seperti AS.
Akibat kondisi tersebut, masih banyak pelaku industri yang akhirnya mengirimkan barang melalui Pelabuhan Tanjung Perak dan Tanjung Priok.
Dia mengatakan langkah tersebut terpaksa dilakukan karena tidak tersedianya kapal dengan tujuan yang diinginkan dari Semarang.
"Dari pengalaman saya, waktu saya harus mengirimkan barang seberat 500 ton. Saat itu saya tidak bisa mengirimkan melalui Tanjung Emas, akhirnya saya diarahkan untuk mengirim melalui Tanjung Perak," katanya.
Meski demikian, pihaknya berharap adanya sikap kooperatif dari para pelaku industri untuk sepakat melakukan pengiriman barang melalui Pelabuhan Tanjung Emas.
"Dengan volume pengiriman yang lebih banyak, kapal dengan tujuan yang diinginkan akan sandar di Pelabuhan Tanjung Emas. Kondisi ini sebetulnya menguntungkan para pelaku industri baik eksportir maupun importir karena dapat menekan ongkos transportasi," pungkas dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
