"Tujuan digelarnya pasar murah di samping stabilisasi harga, juga membantu masyarakat memenuhi kebutuhan pokoknya terutama pada momentum menjelang Lebaran," kata Sekretaris II Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Ananda Pulungan, seperti dikutip dari Antara, di Semarang, Senin (20/6/2016).
Dipilihnya lokasi tersebut sebagai tempat untuk pelaksanaan pasar murah, menurut Ananda, karena menyesuaikan instruksi dari Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo. "Instruksinya agar memilih daerah yang masyarakatnya memang membutuhkan, sedikit tinggi tingkat kemiskinannya," jelasnya.
Pihaknya berharap nantinya masing-masing perbankan melakukan hal yang sama sehingga target stabilisasi harga dapat terealisasi. Apabila hal itu bisa terjadi maka tentunya memiliki dampak positif terhadap laju inflasi, termasuk masyarakat bisa mendapatkan kebutuhan pokok dengan harga yang terjangkau.
Untuk diketahui, pada pelaksanaan pasar murah tersebut ada 5.000 paket yang dibagikan. Paket tersebut terdiri dari 2,5 kg beras medium, satu kg gula pasir, satu liter minyak goreng, dan lima bungkus mi instan. Untuk nilai dari paket tersebut yaitu Rp60.700, namun pada kegiatan pasar murah masyarakat cukup membayar Rp25.000.
Sementara itu, Asisten Ekonomi dan Pembangunan Joko Sutrisno mengatakan pasar murah tidak hanya dilaksanakan di Kota Semarang tetapi juga di daerah lain di antaranya Grobogan, Klaten, Purbalingga, dan Pemalang.
"Pasar murah ini diadakan oleh pemerintah provinsi. Kalau jadwalnya menyesuaikan masing-masing dinas," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
