"Anggarannya (Balitbang) Rp200 miliar per tahun. Itu banyak sekali," ujar Menteri Perhubungan Ignasius Jonan, dalam pembukaan Rapat Koordinasi Teknis Balitbang di Kementerian Perhubungan, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta, Senin (9/3/2015).
Untuk itu, dia meminta setiap kegiatan tidak bisa hanya formalitas, tetapi juga harus dimanfaatkan dengan efektif. "Apapun manfaatnya harus ada hasilnya, atau dibubarkan," tukas dia.
Jonan juga menyebut, Balitbang yang diisi oleh para teknisi, harus mampu bermanfaat secara langsung bagi perbaikan transportasi, dengan mereview semua kegiatan Kemenhub dan mengevaluasi manfaatnya.
Selain itu, implementasi dari setiap pengembangan yang dilakukan Balitbang tidak boleh dijadikan kelinci percobaan, meskipun testing harus dilakukan. Menurutnya, perlu anggaran penelitian yang besar sehingga tidak mengorbankan kepentingan masyarakat.
Dalam hal ini, Badan Litbang Kemenhub juga menandatangani nota kesepahaman (MoU) dengan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), PT Industri Telekomunikasi Indonesia (INTI), PT LEN Industri (Lembaga Elektronika Nasional), dan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) untuk bersama-sama meneliti perbaikan sistem transportasi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
