Namun Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) mencatat tujuh jenis pekerjaan masih membutuhkan tenaga manusia di era revolusi industri 4.0. Pertama sektor konstruksi, industri ini tentunya membutuhkan tenaga arsitek, perencana, surveyor, desainer, manajer konstruksi, teknisi teknik bangunan, teknisi pengawas, dan pekerja konstruksi.
"Tidak mungkin semua jembatan dibangun robot," kata Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional atau Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro di Hotel Mulia Senayan, Jakarta, Rabu, 21 Februari 2018.
Kedua bidang pendidikan, di masa mendatang manusia dipercaya masih membutuhkan tenaga pendidik seperti dosen dan guru. Keduanya tidak bisa digantikan oleh tenaga robotik sekalipun.
"Guru dan dosen tetap diperlukan. Meski itu universitas jarak jauh, beda rasanya kuliah video conference dengan kuliah ketemu langsung," ucap Bambang.
Ketiga sektor pelayanan kesehatan seperti dokter medis, perawat, farmasi, dan asisten jasa kesehatan sangat diperlukan. Namun kebutuhan akan dokter secara umum dapat berkurang karena penggunaan teknologi kecerdasan buatan untuk media semakin marak.
Keempat, profesi sebagai manajer mulai dari pimpinan eksekutif, Direktur Pelaksana, Manajer Keuangan, Manajer Penjualan, Marketing dan Pengembangan Usaha tidak bisa digantikan tenaga mesin atau robotik.
Begitu pula dengan tenaga profesional seperti ahli matematika, aktuaris, dan statistika serta ahli teknik. "Dokter mungkin berkurang, perawat masih perlu, manajer tetap diperlukan," tambah dia.
Keenam, jenis pekerjaan di sektor teknologi informasi berupa analis dan pengembangan perangkat lunak dan aplikasi, profesional database dan jaringan, administrator sistem dan jaringan, teknisi telekomunikasi dan broadcasting. Ketujuh, sektor kreatif seperti seniman dan pertunjukan serta desainer.
Adapun sebanyak 51,8 persen atau 52,6 juta jenis pekerjaan akan digantikan oleh tenaga mesin atau robotik pada lima tahun mendatang. Sementara 60 persen jabatan pekerjaan di dunia akan menggunakan otomasi dengan 30 persen jabatan pekerjaan digantikan oleh mesin-mesin canggih.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
